Toilet Rest Area Sering Penuh, Bagaimana Supaya tak Sering Kencing Selama Arus Balik?
Selama di perjalanan, kecukupan minum tetap perlu dijaga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh, mencukupi kebutuhan hidrasi menjadi krusial. Namun, sebagian orang cenderung menaham minum agar tidak terdesak ke toilet, terlebih ketika dalam perjalanan arus balik masa liburan tahun baru.
Terapis nutrisi dari Institute for Optimum Nutrition, Karen Preece Smith menjelaskan bahwa minum sekitar enam hingga delapan gelas air sehari sudah cukup. Lain halnya dengan orang yang aktif berolahraga.
Gejala kurang minum dan dehidrasi meliputi rasa haus yang meningkat, sakit kepala, kelelahan, mulut kering, kabut otak, pusing, sembelit, dan perubahan warna serta jumlah buang air kecil yang lebih sedikit. Ilmuwan nutrisi dari British Nutrition Foundation, Sarah Coe menyarankan untuk meminum cairan secara teratur sepanjang hari daripada dalam jumlah banya sekaligus.
"Meskipun kebutuhan buang air kecil akan meningkat ketika Anda minum lebih banyak, itu adalah cara tubuh membuang kelebihan cairan," kata Coe, dilansir Huffpost, Selasa (2/1/2024).
Sementara itu, Smith merekomendasikan minum air dengan menyesapnya secara perlahan dari gelas untuk menjaga hidrasi optimal. Meminum segelas penuh air seteguk demi seteguk dapat mengurangi risiko kembung dan ketidaknyamanan yang mungkin muncul ketika minum dari botol dengan cepat.
"Hindari meneguk air dari botol atau minum dalam jumlah banyak secara cepat karena hal itu bisa menimbulkan kembung dan ketidaknyamanan,” ujar Smith.
Selain tips tersebut, seorang dokter dan ahli gizi, Aishah Iqbal, merekomendasikan pengurangan asupan kafein dan melakukan senam dasar panggul, baik untuk wanita dan pria. Mengurangi kafein membantu mengurangi frekuensi desakan ke toilet.
"Kafein adalah diuretik alami," kata Iqbal.
Sementara itu, senam panggul membantu meningkatkan kontrol kandung kemih. Meskipun tidak ada aturan pasti mengenai berapa kali seharusnya kita buang air kecil dalam sehari, Smith menekankan bahwa tubuh akan menyesuaikan diri dan mengatur frekuensi buang air kecilnya sendiri seiring dengan pola minum yang kita pilih.