Tim Penyelamat Bergegas Mencari Penyintas Gempa Jepang
Pemadam kebakaran Wajima melaporkan 200 gedung mengalami kebakaran.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tim penyelamat bergegas mencari penyintas dalam gempa berkekuatan 7,5 magnitudo yang mengguncang pesisir barat Jepang, Selasa (2/1/2024). Gempa memicu beberapa guncangan dan menewaskan lusinan orang.
Gempa mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1/2024) sore. Guncangan menghancurkan gedung-gedung, memicu kebakaran dan peringatan tsunami hingga timur Rusia. Mengutip pejabat pemerintah Prefektur Ishikawa, stasiun televisi NHK melaporkan setidaknya 57 orang tewas dalam gempa ini.
Sementara lima orang tewas dalam insiden di bandara Haneda Tokyo. Pesawat penumpang bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang dalam perjalanan ke lokasi terdampak gempa untuk memberikan bantuan.
Badan Meteorologi Jepang mencabut peringatan tsunami di sebagian besar pesisir barat negara itu. Tapi, 24 jam setelah gempa, akses ke Semenanjung Noto masih dibatasi.
Usai rapat kedarurat bencana pada Selasa lalu Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kerusakan jalan memotong akses ke lokasi tersebut. Pejabat terbang dengan helikopter semenanjung yang dikenal pemandangannya. Kishida mengatakan para pejabat melaporkan kerusakan jalan, longsor dan kebakaran.
"Untuk mengamankan rute ke sana, kami mengarahkan seluruh bentuk transportasi, tidak hanya darat tapi juga transportasi udara dan laut. Sejak semalam kami berusaha mengirimkan barang, pasokan dan personel ke sana," kata Kishida seperti dikutip dari CNN International, Rabu (3/1/2024).
Pusat Kota Wajima yang memiliki 27 ribu populasi menjadi salah satu daerah paling terdampak. Pejabat kota itu mengatakan 15 orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat gempa.
Berdasarkan pemantauan udara kota pesisir yang terkenal dengan pasar pagi dan minuman keras tradisional itu mengalami kebakaran besar dan asap hitam terlihat dari gedung-gedung pinggir jalan.
NHK melaporkan pada Selasa pagi pemadam kebakaran Wajima melaporkan 200 gedung Jalan Asaichi diyakini mengalami kebakaran. Jalan itu merupakan destinasi wisata populer.
Selain itu 500 orang terdampak di Bandara Noto yang rusak akibat gempa. NHK melaporkan mereka mendapatkan makanan dan selimut tapi jalanan di sekitar bandara rusak sehingga mereka tidak bisa keluar. Hingga Selasa kemarin bandara itu masih ditutup.
Peringatan gempa dan tsunami pemerintah Jepang pada Selasa kemarin mendorong ratusan orang melakukan evakuasi. CNN International melaporkan, juru bicara pemerintah Ishikawa mengatakan lebih dari 27.700 orang di kota itu menempati 336 pusat evakuasi.
Sementara kerusakan gempa masih belum ditetapkan, tapi tingkat kehancuran diperkirakan masih di bawah gempa sembilan magnitudo yang mengguncang Jepang pada 2011. Bencana yang menyebabkan krisis nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima.