Erick Thohir Manjakan Jurnalis dengan Media Center Super Komplet
Pada masa Erick pun, masjid sudah direnovasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan fasilitas Media Center di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/1/2023). Media Center yang berada di Lantai Lobi tersebut disiapkan untuk memanjakan kalangan jurnalis agar semakin mudah menjalankan tugasnya.
Erick mengatakan Media Center merupakan salah satu konsep pelayanan Kementerian BUMN yang telah lama dipersiapkan. Namun, Erick mengakui, fasilitas Media Center ini baru dapat direalisasikan saat ini setelah anggaran Kementerian BUMN mencukupi.
"Konsep pelayanan buat teman-teman media yang sudah saya siapkan sejak awal. Ini kan kementerian yang budget-nya terkecil di antara seluruh kementerian," ujar Erick.
Erick menyebutkan anggaran Kementerian BUMN 2023 senilai Rp 250 miliar dan naik menjadi Rp 300 miliar untuk 2024.
"Padahal kita mengelola aset sampai Rp 9.000 triliun. Bahkan kontribusinya ke negara sudah ada. Makanya Komisi VI pun bersama kami terus mendorong agar ada perhatian khusus kepada kementerian BUMN karena mengelola aset sedemikian besar," lanjut Erick.
Tetapi apapun konteksnya, kata Erick, dirinya tidak mengeluh. Dengan anggaran yang tersedia, Media Center disiapkan bersama-sama dengan sarana lain, seperti community area untuk para pegawai BUMN di Lantai 22.
Fasilitas itu dilengkapi tempat yoga, musik. Selain itu, disediakan juga sarana daycare dan klinik. Pada masa Erick pun, masjid sudah direnovasi. Setiap kantor ada greeting space supaya pegawai bisa hang out.
"Yang mau kita tunjukkan, yang namanya kantor pemerintahan juga melakukan benchmarking dengan kantor swasta. Karena kalau kita mau kinerja yang baik, maka karyawan kita juga harus punya fasilitas yang baik," lanjut Erick.
Terkait Media Center, Erick mengaku sempat menyampaikan keluhan karena ini belum maksimal. Namun, Erick memastikan, mulai awal Januari 2024 akan ada tempat press conference di Media Center.
Rekan-rekan media juga, menurut Erick, diberi keleluasaan untuk meminta pembahasan BUMN satu per satu. Kementerian BUMN selanjutnya akan mengundang direksi BUMN yang diminta untuk menjelaskan langsung di Media Center.
"Jangan malah doorstop saja. Kadang isu yang kecil saja Menteri BUMN harus jawab. Saya tidak tahu itu. Nah, kita mulai biasakan sesuatu yang lebih terukur. Supaya tim media BUMN ini beda lah kelasnya," sambung Erick.
Direksi BUMN yang diundang, kata Erick, wajib hadir ke Media Center. Ini akan membuat Media Center hidup karena setiap hari ada narasumbernya.
"Jadi setiap hari bisa register. Fungsi direksi dan komisaris (BUMN) memang itu," ujar Erick.
Erick dengan bangga menunjukkan kelengkapan yang jarang disiapkan sebuah Media Center, yaitu studio untuk live streaming atau podcast.
"Maka ruangan di belakang bisa kita pakai. Bisa podcast, ada juga studio dengan layar hijaunya. Ada juga tempat news anchor-nya kalau mau interview. Kita siapkan sampai tempat riasnya," kata Erick.