Jepang Mulai Selidiki Tabrakan Pesawat di Bandara Tokyo

Sebanyak 379 penumpang, berhasil keluar dari pesawat.

EPA-EFE/JIJI PRESS
Pesawat penumpang Japan Airlines yang terbakar tetap berada di landasan Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, (3/1/2024) setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada (2/1/2024).
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang pada Rabu (3/1/2024) memulai penyelidikan atas tabrakan dua pesawat yang menyebabkan kematian sedikitnya lima anggota awak penerbangan tersebut.

Baca Juga


Anggota Badan Keselamatan Transportasi Jepang dan polisi mengunjungi lokasi kecelakaan di Bandara Haneda di Ibu Kota Tokyo, menurut laporan Kyodo News. Tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang terjadi pada Selasa sekitar pukul 17.49 waktu setempat (atau 15.49 WIB).

Perekam penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai ditemukan sementara perekam penerbangan dan suara pesawat Japan Airlines masih hilang. Lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas, sementara 379 penumpang, termasuk kru pesawat Japan Airlines, berhasil keluar dari pesawat.

Pesawat penjaga pantai itu membawa bahan bantuan untuk masyarakat yang terkena gempa di Provinsi Niigata setelah Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 pada Senin dengan pusat gempa di Semenanjung Noto dan area sekitar di pantai Laut Jepang.

Sedikitnya 64 orang tewas di Provinsi Ishikawa akibat gempa tersebut. Tabrakan pesawat memicu penutupan keempat landasan pacu, dan tiga di antaranya dibuka kembali pada Selasa malam. Namun, puluhan penerbangan dibatalkan.

Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk mengendalikan kebakaran di pesawat Japan Airlines, yang diproduksi oleh Airbus SAS dengan mesin dari Rolls-Royce Inggris dan dikirim pada November 2021.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler