Polisi Ungkap Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Sampang, Oknum Kades Terlibat

Polisi mengatakan, tak ada motif politik di kasus penembakan relawan Prabowo-Gibran.

Dok Tim BPN
Prabowo Subianto Haul Akbar: Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menghadiri acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur itu, Selasa (26/2) malam.
Rep: Dadang Kurnia Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polda Jawa Timur (Jatim) akhirnya mengungkap tersangka kasus tersangka penembakan Muarah, yang adalah tokoh masyarakat Sampang, sekaligus relawan Prabowo Gibran. Muarah ditembak pada Jumat, 22 Desember 2023 lalu di Kecamatan Bayuates, Sampang Madura.

Baca Juga


Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Dirmanto menjelaskan, ketiga tersangka berinisial S, H, dan W yang merupakan warga Sampang, Madura. Salah satu dari tersangka diketahui menjabat sebagai kepala desa (kades).

"Sudah 13 saksi yang diperiksa dan sudah ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Dirmanto, Rabu (3/1/2024).

Dirmanto mengungkapkan, dari tiga orang yang ditetapkan tersangka, satu di antaranya adalah oknum kades. Terkait peran para pelaku dan motif dari kasus penembakan tersebut, Dirmanto menyebut masih dalam proses pendalaman.

"Ini masih kita tunggu bagaimana hasil pemeriksaan berikutnya setelah nanti semua akan dirilis," ujarnya.

Dirmanto hanya mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penggeledahan terhadap dia rumah dan satu gudang yang ada di Sampang, Madura. Salah satu rumah yang digeledah adalah milik oknum Kades yang telah ditetapkan tersangka.

Dirmanto melanjutkan, ada sejumlah barang bukti yang diamankan setelah dilakukannya penggeledahan. Di antaranya senjata tajam, handphone, serta beberapa barang bukti lainnya. Terkait Senpi yang digunakan tersangka, kata Dirmanto, masih dalam proses pemeriksaan oleh tim Labfor.

Dirmanto menegaskan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, tidak ditemukan motif politik dalam kasus ini. "Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik," ucap Dirmanto.


 

Pekan lalu, Dokter Bedah Digestif RSUD Dr Soetomo, Tomy Lesmana, di Surabaya mengatakan, kondisi Muarah sudah pulih setelah operasi dan sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa. Tomy mengatakan, penyembuhan sangat bergantung pada kondisi fisik pasien dan kemampuan jaringan menyembuhkan diri sendiri. 

"Saat ini kondisi pasien secara fisik stabil. Stabil dalam artian tekanan darah, nadi, pernafasan, semua stabil," kata Tomy.

Menurut Tomy, tim dokter masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa. "Pascacedera masih ada gangguan pada persyarafannya menyebabkan pasien tidak bisa menggerakkan kaki," katanya. 

Karena itu, kata dia,  meski belum pulih total sudah dilakukan fisioterapi untuk memulihkan otot agar tidak mengecil. Tomy tidak bisa memastikan berapa lama waktu proses penyembuhan. Minimal untuk proses pemulihan syaraf butuh waktu tiga bulan. Ia juga tak bisa memastikan apakah dapat sembuh atau mengalami kelumpuhan permanen.

"(Sembuh) itu kami harapkan bersama. Di awal sulit melihat dan tidak ada parameter menentukan akan pulih total, pulih sebagian atau permanen," kata Tomy.

Elektabilitas capres cawapres. - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler