Israel Bunuh Wakil Ketua Hamas di Lebanon
Ratusan orang Palestina turun ke jalan-jalan Ramallah.
REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Sumber keamanan Palestina dan Lebanon mengatakan, Israel membunuh wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dalam serangan drone di Beirut, Lebanon. Pembunuhan ini meningkatkan resiko perang Gaza menyebar ke negara lain di kawasan.
Arouri merupakan petinggi Hamas pertama yang dibunuh Israel sejak serangan darat dan udara ke Gaza yang dimulai tiga bulan lalu. Sebagai serangan balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
Hampir setiap hari kelompok bersenjata Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sudah memperingatkan Israel akan menghadapi "reaksi keras" bila melakukan pembunuhan di Lebanon.
Usai pembunuhan Arouri pada Selasa (2/1/2024) kemarin Hizbullah mengatakan mereka menargetkan pasukan Israel di sekitar Marj dengan rudal. Israel menuduh Arouri menggelar serangan mematikan ke warganya.
Tapi Hamas mengatakan ia juga "jantung negosiasi" yang dimediasi Qatar dan Mesir mengenai hasil perang Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditawan Hamas. Israel belum mengonfirmasi atau membantah pembunuhan Arouri.
Namun juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel dalam kesiagaan tinggi dan siap pada semua skenario. "Yang terpenting untuk katakan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas," katanya saat ditanya mengenai pembunuhan Arouri.
Israel menuduh Arouri yang merupakan salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qasam, memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas pada pemukim Israel ke daerah pendudukan Tepi Barat.
"Saya menunggu untuk syahid dan saya pikir saya sudah hidup terlalu lama," kata Arouri pada Agustus 2023 lalu, menyinggung ancaman Israel untuk melenyapkan pemimpin Hamas di Gaza atau di luar negeri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan pembunuhan Arouri "tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk memerangi penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tapi juga di kawasan dan pada seluruh pencari kemerdekaan di dunia."
Ratusan orang Palestina turun ke jalan-jalan Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat. Mereka mengutuk pembunuhan Arouri, dengan meneriakan "Balas dendam, balas dendam, Qassam!"