Soal Jilbab, 30 Ormas Islam Bali Nyatakan Sikap Terhadap Arya Wedakarna

Ormas-ormas Islam menyampaikan sikap Arya Wedakarna diduga mengandung sikap rasis.

Screenshot
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali terpilih Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Bidang Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Agus Samijaya menyampaikan MUI Bali telah menggelar rapat Dewan Pimpinan Harian MUI beserta seluruh pimpinan ormas yang ada di Bali. Sekitar 30 ormas Islam yang ada di Bali menghadiri rapat tersebut.

Baca Juga


Agus mengatakan ormas-ormas Islam yang hadir pada rapat itu menyampaikan pandangannya terhadap pernyataan Arya Wedakarna atau yang sering disebut AWK. Ormas-ormas Islam menyampaikan sikap Arya Wedakarna diduga mengandung sikap dan perilaku rasis serta intoleran, khususnya terkait dengan penggunaan hijab atau jilbab pada wanita Muslim.

"Intinya semua ormas beserta seluruh jajaran MUI, bulat dan utuh menyatakan sikap dan pernyataan Arya Wedakarna itu dianggap mengandung unsur-unsur penistaan agama," kata Agus kepada Republika.co.id, Kamis (4/1/2023).

Agus menegaskan mereka merasa sikap Arya Wedakarna telah menghina umat Muslim bukan saja di Bali, mungkin juga seluruh umat Muslim di Indonesia, dan seluruh dunia. Karena jelas hijab itu bagi Muslimah atau wanita Muslim adalah sebuah kewajiban.

Jilbab bukan tradisi Timur Tengah dan bukan tradisi budaya orang Sunda, Jawa atau orang Sumatra dan lain sebagainya. "Itu (jilbab) adalah identitas yang didasarkan pada kewajiban perempuan Muslim yang harus mengenakan jilbab," ujar Agus.

Sebelumnya, Senator Bali Arya... 

Sebelumnya, Senator Bali Arya Wedakarna mendadak viral di lini masa X. Hal itu setelah akun X @unmagnetism mengunggah potongan video ketika Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara.

Ucapan Arya dianggap rasis lantaran menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah. Ucapan Arya yang ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.

"Saya nggak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/1/2024).

Sontak saja ucapan Arya itu mengundang kecaman warganet. Hampir semua warganet mengecam ucapan Arya yang seolah merendahkan jilbab yang dipakai pegawai beragama Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler