Pangeran Andrew dan Bill Clinton Masuk Dokumen Terkait Kasus Jeffrey Epstein

Sederet orang terkenal masuk dalam dokumen kasus kriminal kekasih Jeffrey Epstein.

AP/Frank Augstein
Pangeran Andrew dari Inggris telah membantah pernah melecehkan perempuan muda.
Rep: Lintar Satria Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nama anggota keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Andrew, dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton disebut-sebut dalam dokumen yang mengungkapkan hubungan mereka dengan mantan terdakwa kasus pelecehan seksual Jeffrey Epstein. Dokumen terbaru ini bagian dari kasus terhadap Ghislaine Maxwell, kekasih Epstein yang membantu pengusaha kaya itu melecehkan dan memperkosa gadis-gadis muda.

Sejauh ini, dokumen tersebut tidak mengungkapkan tuduhan baru terhadap Epstein atau teman-temannya yang berkuasa dan kaya. Pangeran Andrew dituduh melecehkan perempuan muda, tapi ia membantah tuduhan tersebut.

Michael Jackson dan pesulap David Copperfield juga masuk dalam dokumen tersebut meskipun tidak ada kesalahan yang dituduhkan pada mereka. Dikutip dari BBC, Rabu (4/1/2024), nama Clinton muncul beberapa kali dalam dokumen tersebut.

Mantan presiden AS itu mengaku berteman dengan Epstein. Namun, ia membantah dengan keras tudingan bahwa ia mengetahui kejahatan Epstein.

Baca Juga



Berkas pertama dokumen setebal 900 halaman itu dirilis Rabu (3/1/2024). Dokumen dirilis berdasarkan perintah Hakim New York Loretta Preska yang mengakui banyak nama di dokumen tersebut sudah diidentifikasi media atau disebutkan dalam sidang Maxwell.

Hakim Preska memerintahkan untuk menutup sejumlah nama karena akan mengidentifikasi korban pelecehan seksual. Beberapa dari lebih dari 100 orang dalam dokumen itu membuat tuduhan ke individu lain atau merupakan saksi potensial.

Diperkirakan akan lebih banyak dokumen yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Epstein mengaku bersalah membayar pekerja seks komersial di bawah umur pada 2009. Ia bunuh diri pada tahun 2019 saat menunggu persidangan kasus perdagangan seks.

Dokumen terbaru menyertakan pengakuan Johanna Sjoberg yang mengatakan Pangeran Andrew meraba dadanya saat ia sedang duduk di sofa di apartemen Epstein di Manhattan pada 2001 lalu. Sebelumnya, Istana Buckingham mengatakan tuduhannya "sama sekali tidak benar".

Istana menolak untuk mengomentari dokumen terbaru dengan menyebut bahwa mereka tidak lagi berbicara atas nama Duke of York yang tidak lagi menjalankan tugas-tugas kerajaan. Pangeran Andrew juga belum memberikan komentar.

Sjoberg menuduh Pangeran Andrew meletakkan tangan di dadanya. Ketika itu, mereka sedang berpose untuk difoto bersama penuduh lain, Virginia Giuffre, dan boneka bertuliskan "Pangeran Andrew" di atasnya.

Pada 2022, Kerajaan Inggris membayar jutaan dolar pada Giuffre untuk menyelesaikan kasus yang ia ajukan. Ia menuduh Pangeran Andrew memperkosanya waktu ia berusia 17 tahun.

Sementara itu, Pangeran Andrew mengaku tidak pernah bertemu Giuffre. Dia juga membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler