Hizbullah dan Israel Memanas, Saling Baku Tembak di Perbatasan Lebanon
Hizbullah lancarkan serangan balas kematian Wakil Ketua Hamas
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengatakan mereka melepaskan tembakan roket ke Israel. Sementara Israel mengatakan mereka menembak "sel teroris" sebagai balasanya.
Baku tembak ini terjadi saat pejabat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa berkunjung ke kawasan itu agar konflik di Gaza tidak menyebar ke seluruh Timur Tengah.
Tidak lama setelah sirine roket berbunyi di utara Israel. Militer Israel mengatakan "teridentifikasi diperkirakan 40 peluncuran dari Lebanon ke area Meron di utara Israel." Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan.
Hizbullah mengatakan mereka menembak pos pemantauan Israel dengan 62 roket. Sebagai "respons awal" pembunuhan wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri pada Selasa (2/1/2024) lalu.
Ketegangan meningkat sejak Israel membunuh Arouri dengan drone di selatan pinggir kota Beirut. Wilayah yang dikuasai Hizbullah, sekutu Hamas di kawasan.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan Lebanon akan "terekspos" serangan Israel bila kelompoknya tidak merespon pembunuhan Arouri.
Militer Israel mengatakan mereka menanggapi serangan roket Hizbullah dengan drone yang menghantam "sel teroris yang bertanggung jawab atas peluncuran ke area Metula."
Pejawat tempur dan pasukan Israel juga menyerang target Hizbullah di daerah Ayta ash Shab, Yaroun, dan Ramyeh di selatan Lebanon. Militer mengatakan serangan-serangan itu menghantam pos peluncuran, lokasi militer dan "infrastruktur teroris."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell memulai upaya diplomatik terbaru untuk mencegah menyebarnya konflik di Gaza yang sudah berlangsung selama tiga bulan.
Israel dan Hizbullah kerap saling balas tembakan roket di lintas perbatasan Lebanon, kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel juga semakin memanas, dan kelompok Houthi yang berbasis di Yaman bertekad melanjutkan serangan ke jalur pelayaran Laut Merah sampai Israel menghentikan serangannya ke Gaza.
Israel membantai rakyat Palestina sejak Hamas menggelar serangan mendadak pada 7 Oktober lalu. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sudah 22.722 orang Palestina tewas dalam serangan Israel.
Operasi militer Israel ke Gaza juga memaksa sebagian besar 2,3 juta populasi mengungsi dari rumah mereka. Pada Sabtu (6/1/2024) Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam 24 jam terakhir serangan Israel membunuh 122 orang Palestina dan melukai 256 lainnya.
Konflik belum mereda meski Blinken dan beberapa diplomat lainnya sudah berkunjung ke kawasan. Kantor berita Palestina, WAFA melaporkan 18 orang Palestina tewas dalam serangan Israel ke sebuah rumah di Kota Khan Younis, Gaza.
Sementara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel membunuh seorang remaja pria berusia 17 tahun di Desa Beit Rima, Tepi Barat. Mereka juga melukai empat orang lainnya.
Warga Gaza yang trauma...
Warga Gaza yang trauma dan terpaksa mengungsi kini menghadapi krisis kemanusiaan parah. Mereka kekurangan sandang-pangan, obat-obatan dan pasokan bahan bakar.
Berdiri di luar kamar mayat di Khan Younis di Jalur Gaza, Mahmoud Awad, 11 tahun, mengatakan orang tua dan saudara-saudaranya terbunuh serangan udara Israel.
"Kami berada di kamp pengungsi Shati dan mereka (tentara Israel) menjatuhkan brosur yang mengatakan Gaza adalah medan perang, jadi kami mengungsi ke Khan Younis karena itu adalah tempat yang aman, dan mereka masih mengebom kami," katanya.
Baca juga: Punya Utang Menumpuk? Baca Doa Ini, Insya Allah Ikhtiar Cepat Lunas
Para pria dan wanita Palestina di sekitarnya menangisi anggota keluarga mereka yang juga terbunuh dalam pengeboman Israel.
Israel menyangkal menargetkan warga sipil dalam kampanyenya untuk membasmi Hamas. Israel menuduh Hamas sengaja bersembunyi diantara warga sipil dan mendirikan mereka di tengah-tengah pemukiman sipil untuk mempersulit militer Israel melakukan serangan.
Israel merilis video dan foto-foto untuk mendukung klaimnya. Hamas membantah tuduhan ini.