Israel Membunuh Enam Warga Palestina di Tepi Barat
Serangan tersebut mengincar orang-orang yang berkumpul di sana.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel membunuh enam warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat. Pejabat Israel mengatakan seorang petugas polisi Israel tewas di daerah yang sama.
Israel mengatakan, pesawatnya menembaki milisi Palestina yang menyerang pasukan Israel di Kota Jenin. Kementerian Palestina mengatakan serangan tersebut mengincar orang-orang yang berkumpul di sana.
Saksi mata mengatakan serangan terjadi saat pasukan Israel mundur. Empat orang yang tewas merupakan kakak-beradik menurut sanak keluarga mereka. Dokter Palestina dan petugas medis di lokasi kejadian, Mujahid Nazzal mengatakan salah satu korban kepalanya terkena langsung tembakan rudal dan serangan itu juga melukai tujuh orang lainnya.
"Serangan udara itu terjadi di pintu masuk Jenin di daerah yang disebut Segitiga Syahid. Anda bisa melihat dampak dari rudal tersebut. Darah dan potongan tubuh berserakan di mana-mana," kata seorang saksi mata, Ahmed Suleiman, Ahad (7/1/2024).
Militer dan polisi Israel mengatakan seorang polisi perbatasan Israel tewas dan beberapa orang lainnya terluka ketika kendaraan mereka dihantam oleh sebuah alat peledak selama operasi di Jenin. Militer menambahkan helikopter membantu menyelamatkan mereka dengan tembakan perlindungan.
Militer menambahkan pesawat Israel menembaki "regu teroris yang melemparkan bahan peledak dan membahayakan pasukan kami, sejumlah teroris terbunuh". Dalam pernyataannya Brigade Jenin, sayap bersenjata dari gerakan Jihad Islam Palestina, mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan keamanan Israel.
Selama 18 bulan sebelum serangan 7 Oktober mendadak Hamas ke Israel, kekerasan di Tepi Barat melonjak hingga ke tingkat tertinggi dalam beberapa dekade. Konfrontasi di Tepi Barat meningkat tajam sejak pasukan Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza. Ratusan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara dan pemukim Israel selama beberapa minggu terakhir dan pasukan keamanan melakukan ribuan penangkapan.