Perkuat Ekosistem Halal, Khofifah Jajaki Kerja Sama dengan IsDB

Kerja sama tersebut untuk meningkatkan standar kualitas produk halal UMKM.

Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri).
Rep: Dadang Kurnia Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjajaki kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) yang ada di Jeddah untuk mempercepat penguatan ekosistem halal di Jatim. Khofifah menjelaskan, kerja sama dengan IsDB bisa dilakukan melalui program reverse linkage yang meliputi pelatihan, pertukaran pengetahuan, keahlian, teknologi, dan sumber daya manusia.

Baca Juga


Khofifah menerangkan, kerja sama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan standar kualitas produk halal UMKM Jatim, serta pelatihan juru sembelih sesuai syariat Islam dan medis. Kerja sama yang dijalin juga meliputi pemasaran produk halal Jatim ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan pemenuhan kebutuhan jamaah haji dan umrah.

"Ini adalah bagian dari proses yang coba kami terus lakukan untuk memberikan penguatan dan percepatan untuk pengembangan ekosistem halal di Jawa Timur. Sekaligus upaya mengembangkan produk halal yang diakui secara global untuk pasar global," kata Khofifah, Selasa (9/1/2024).

Khofifah meyakini, kerja sama tersebut akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya pelaku industri halal dan UMKM. Khofifah melanjutkan, melalui kerja sama ini, nantinya akan diberikan dukungan berupa pengetahuan, keahlian, dan potensi investasi yang difasilitasi oleh Serunai Commerce di tingkat bilateral. Kemudian juga ada tiga intervensi yang dibagi dalam tiga tahap.

Tahap pertama ialah Intervensi reverse linkage sebagai fasilitator pada 2024. Tahap kedua, rencana jangka pendek (2024-2025) Jawa Timur bekerja sama dengan Serunai Commerce untuk meningkatkan kapasitas dan berpotensi untuk mengembangkan joint venture.

"Setelah Jawa Timur mencapai kapasitasnya, Serunai Commerce akan memberikan akses ke platform-platform yang akan menghubungkan ke rantai pasok halal," ujar Khofifah.

Di tahap ketiga, lanjut Khofifah, ada rencana jangka menengah dan panjang (2025-seterusnya) yakni intervensi reverse linkage sebagai fasilitator dan sebagai penyedia pendanaan katalitik. "IsDB berupaya memastikan skenario win-win tercapai sebagai hasil dari intervensi reverse linkage. Sementara untuk pembiayaan dari semua pihak yaitu antara Jatim, Serunai Commerce, dan IsDB," kata Khofifah.

Khofifah menyatakan, dalam waktu dekat Pemprov Jatim akan berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan Serunai Commerce Malaysia. Kerja sama akan segera ditindaklanjuti oleh IsDB Serunai, dan lembaga-lembaga di Jatim melalui pertemuan teknis di Jawa Timur dan Malaysia.

"Melalui kerja sama ini, harapannya skil sumber daya manusia, manajemen, juru sembelih halal, dan PPH bisa ter-upgrade," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler