Soal Prabowo Bilang 'Goblok', JK: Yang Bisa Menilai Bawaslu 

JK menekankan bahwa dirinya tidak bisa memberi penilaian ihwal etika capres.

Republika/Eva Rianti
Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memberikan keterangan pers mengenai dinamika Pilpres 2024 di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Rep: Eva Rianti  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK memberi komentar singkat mengenai umpatan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mengeluarkan kata 'goblok' sebagai singgungan untuk capres nomor urut 1 Anies Baswedan perihal lahan 340 ribu hektare. JK menyebut etis atau tidak etisnya perkataan Prabowo hanya bisa dinilai dan ditindaklanjuti oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. 

Baca Juga


"Saya tidak bisa menilai itu. Yang bisa menilai itu Bawaslu," kata JK saat memberi keterangan pers tentang dinamika Pilpres 2024 di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).  

JK menekankan bahwa dirinya tidak bisa memberi penilaian ihwal etika capres. Soal etika tidak lain merupakan ranah dari lembaga penyelenggara pemilu yang melakukan pengawasan untuk bisa ditindaklajuti. 

"Soal layak tidaknya itu (wewenang) Bawaslu," tegasnya. 

Sebelumnya diketahui, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyindir habis-habisan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam kampanye di Pekanbaru, Selasa (9/1/2023). Prabowo menyindir Anies soal debat pilpres di Istora Senayan, Jakarta, pada Ahad (7/1/2024) kemarin.


 

Salah satu yang disinggung oleh Prabowo Subianto terkait dengan lahan 340 ribu hektare. Lahan itu disebut Anies punya Menhan Prabowo Subianto. Padahal, kata Prabowo, lahan itu adalah hak guna usaha (HGU) yang sebenarnya sudah ia serahkan ke negara.  

"Nyingung-nyinggung punya tanah berapa, punya lahan ini, dia pinter apa goblok sih?" ujar Prabowo kepada para peserta kampanye yang hadir tanpa menyebut nama Anies. 

"Dia ngerti nggak ada HGU? Hak guna usaha, hak guna bangunan, itu tanah negara, tanah rakyat, tanah bangsa," kata Prabowo.

Menurut mantan danjen Kopassus itu, daripada lahan itu dikuasai orang asing, lebih baik ia yang mengelola. Tapi, manakala pemerintah perlu, maka ia akan segera menyerahkan. "Tak usah dibawa-bawa debat. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda dan saudara," ujar Prabowo.  

Prabowo menyebut angka yang disebut Anies seluas 340 ribu hektare juga salah. Karena yang benar adalah mendekati 500 ribu hektare. "Dia ingin menghasut rakyat bikin rakyat benci saya, padahal saya 2,5 tahun sudah serahkan tanah itu ke negara," tuturnya. 

Beberapa tahun lalu, kata Prabowo, ia diinstruksikan membangun food estate oleh Presiden untuk antisipasi krisis pangan. Prabowo menyampaikan kalau dibutuhkan untuk lumbung pangan, maka bisa dipakai lahan HGU-nya. 

"Saya sampaikan ke Bapak Presiden, kalau dipakai untuk lumbung pangan, pakai HGU saya. Dan kita sekarang kita sedang menggarap itu," ujar Prabowo. 

Elektabilitas capres cawapres. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler