Cita Citata Kena Autoimun, Seberapa Bahaya Suntik Putih di Luar Pengawasan Medis?

Cita Citata mengaku dulu dia sering suntik vitamin C.

Dok cita rahayu/Instagram
Penyanyi dangdut Cita Citata mengaku dulu sering suntik vitamin C.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Cita Citata mengaku mengidap autoimun. Penyanyi bernama asli Cita Rahayu itu mengatakan bahwa dirinya dulu sering melakukan suntik vitamin C.

Berbahayakah suntik yang ditujukan untuk memutihkan wajah tersebut? Dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik, Arini Astasari Widodo, memberikan peringatan serius terkait bahaya penggunaan infus whitening atau suntik vitamin C di luar pengawasan medis.

Berikut ini risiko dan bahaya yang mungkin terjadi akibat praktik tersebut.

1. Risiko dan Komplikasi dari Perawatan Kosmetik di Bawah Pengawasan yang Kurang Berkualifikasi

Baca Juga


Dokter Arini mengingatkan bahwa hasil dari perawatan kosmetik, termasuk infus whitening sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan orang yang melakukannya. Peningkatan kasus komplikasi seperti memar, perubahan pigmen kulit, infeksi, bekas luka, pembengkakan, dan alergi berat telah diamati pada pasien yang menjalani prosedur oleh penyedia yang tidak berkualifikasi.

Risiko ini dapat meningkat ketika perawatan dilakukan di luar setting medis yang aman.

"Multivitamin dan mineral memiliki risiko rendah, namun perlu ditelusuri apa kandungan infus whitening yang digunakan penyelia service rumahan ini karena setiap penyedia layanan dapat menawarkan kandungan infus yang berbeda," kata dr Arini kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

2. Efek Jangka Panjang pada Kulit dan Kesehatan Umum
Dalam konteks ini, dokter Arini yang merupakan alumni Harvard Medical School tersebut menyebutkan dua bahaya utama, yakni risiko jangka pendek dan jangka panjang. Pada jangka pendek, pasien dapat mengalami reaksi alergi atau risiko infeksi. Sedangkan pada jangka panjang, bahaya melibatkan kerusakan organ pencernaan, hati, ginjal, dan bahkan risiko kematian.

3. Potensi Efek Samping dan Komplikasi di Luar Lingkungan Medis
Dokter Arini memperingatkan tentang maraknya penggunaan infus whitening di luar lingkungan medis yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya. Terutama, ketidakpastian mengenai kandungan infus, risiko infeksi karena penyuntikan yang tidak steril, dan kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan akibat pemakaian zat yang tidak disetujui secara medis.

4. Bahan-Bahan Berbahaya atau tidak Disetujui dalam Infus Whitening Rumahan
Dalam konteks ini, dr Arini yang juga dosen dan peneliti Fakultas Kedokteran Ukrida itu menyebutkan beberapa zat yang sering digunakan dalam infus whitening, termasuk asam traneksamat, glutathione, vitamin C, dan vitamin E. Namun, risikonya meningkat ketika produk ini tidak memiliki izin resmi dari lembaga regulasi seperti FDA atau BPOM.

"Dampak buruknya adalah fungsi organ bisa terpengaruh dan berisiko terjadinya alergi," ujar dr Arini.

Konsultan Medis Klinik Dermalogia itu menekankan pentingnya mendapatkan perawatan infus whitening di bawah pengawasan medis yang memadai untuk menghindari risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan kecantikan kulit. Dia menegaskan bahwa prosedur ini bukanlah hal sederhana dan memerlukan evaluasi medis sebelum dan setelah tindakan untuk memastikan keselamatan dan hasil yang optimal. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler