Bawaslu Respons Foto Viral Dandim Sukoharjo Bersanding Bersama Prabowo-Gibran
Muncul spanduk di sawah memajang foto Dandim Sukoharjo dengan paslon nomor urut 2.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo ikut memberi komentar seusai foto Dandim Sukoharjo 0726/Sukoharjo Letkol CZI Slamet Riyadi terpampang bersanding di di alat peraga kampanye (APK) dengan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Foto tersebut viral di media sosial X yang telah ditayangkan hingga 503 ribu penayangan ketika dilihat Republika.co.id pada Kamis (11/1/2024). Unggahan foto tersebut dibagikan oleh akun X atas nama @mulanbilqis.
"Foto Dandim 0726 Sukoharjo Letkol CZI Slamet Riyadi bersama dengan paslon 02 ditemukan dalam poster alat peraga kampanye (APK) di wilayah Kecamatan Bendosari dan Sukoharjo.Ini pelanggaran bukan? Ini termasuk kecurangan bukan? Atau bahkan mungkin dibuat dengan sengaja untuk mengintimidasi masyarakat? Masih percaya TNI netral?" tulis akun X tersebut dilihat Republika.co.id, Kamis (11/1/2024).
Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki mengatakan, spanduk MMT itu terpasang di tiga titik. Dua di Kecamatan Bendosari dan satunya lagi di Kecamatan Sukoharjo. Adapun yang beredar di lini masa X terpasang di sebuah sawah
"Kalau kapan dipasang kami kurang mengetahui tapi yang pasti jajaran kami itu menemukan pada selasa pagi kemudian saat itu untuk langkah antisipasi langsung kita tertibkan," kata Basuki ketika dikonfirmasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
Basuki mengatakan, setelah Dandim Sukoharjo mengetahui kabar tersebut, yang bersangkutan langsung merapat ke Bawaslu untuk memberikan klarifikasi. "Setelah itu Pak Dandim ke Bawaslu Sukoharjo untuk melakukan klarifikasi bahwa itu di luar apa yang dia diketahui sebenarnya," katanya.
Hingga kini, menurut Basuki, Bawaslu Sukoharjo masih menelusuri terkait pemasang spanduk MMT tersebut. Nantinya spanduk tersebut akan dijadikan sebagai temuan untuk diinvestigasi.
"Kami melakukan penelusuran terkait MMT itu maka informasi yang masuk tetap kami lakukan penelusuran untuk memenuhi syarat formil materi itu untuk kami jadikan sebagai temuan dengan proses penelusuran itu," kata Basuki.
Siapa pemasang spanduk misterius?..
Kendati demikian, Basuki mengatakan, pihaknya hingga kini belum menemukan siapa pemasang hingga pencetak spanduk MMT tersebut. Dia juga mengaku agak kesulitan mencari tahu informasi terkait pemasangan baliho tersebut.
Pasalnya, semua pihak bisa saja memasang spanduk misterius tersebut. Apalagi, dengan tujuan untuk mendiskreditkan instansi tertentu.
"Belum, kami belum mendapatkan informasi. Sampai sekarang belum diketahui agak kesulitan juga ya tapi tetap akan kami cari tahu semaksimal kami untuk mencari pencetak di mana kapan siapa yang memesan," kata Basuki mengakhiri.