Mahfud dan Cak Imin Kompak tak Khawatirkan Khofifah
Khofifah dinilai pengamat bisa membuka akses Prabowo-Gibran ke kalangan pesantren.
REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. tidak khawatir akan kehilangan suara pemilih di Jawa Timur pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan Mahfud merujuk keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Enggak punya kekhawatiran dan tidak punya tanggapan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu usai menghadiri acara deklarasi dukungan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).
Walaupun demikian, pasangan Calon Presiden RI Ganjar Pranowo tersebut mengaku biasa saja terhadap pilihan politik Khofifah dalam Pilpres 2024. "Itu biasa saja. Ada yang dukung saya, ada yang dukung orang lain, itu biasa saja, ini politik," kata Mahfud.
Senada dengan Mahfud, sebelumnya cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga menanggapi keputusan Khofifah yang menyetakan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran. Cak Imin menyatakan, perbedaan sikap antara PKB dan Khofifah bukan hal baru, meskipun keduanya memiliki kaitan erat dengan Nahdlatul Ulama.
"Kan sudah lama. Jadi bahkan Pemilu 2019 kan di Jawa Timur beda Khofifah sama PKB, jadi bukan hal baru," kata Cak Imin di Surabaya, Rabu (10/1/2024).
Cak Imin meyakini, dukungan Khofifah terhadap pasangan Prabowo-Gibran tidak bepengaruh apa-apa terhadap raihan suara PKB maupun dirinya di Pemilu 2024. Muhaimin meyakini PKB tetap bisa memenangkan Pemilu di Jatim.
"Artinya nggak pengaruh apa-apa. Saya optimis PKB tetap unggul suaranya terbanyak di Jawa Timur dan itu daya tahannya kuat, sehingga tidak ada urusannya. Itu urusan masing-masing," ujarnya.
Akhir 2023 lalu, Cak Imin juga sempat mengatakan pasangan AMIN bakal menang di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Hal itu lantaran basis massa di Jatim merupakan massa pendukung PKB.
"Pokoknya urusannya sederhana, PKB harus menang di Jawa Timur. Kalau PKB sudah menang, pasti AMIN menang," kata Muhaimin saat melakukan kampanye di wilayah Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan klaim Muhaimin Iskandar, yang beberapa waktu lalu menyebut elektabilitas pasangan AMIN paling kuat di Provinsi Jawa Timur. Menurut Nusron, pemilih di Jawa Timur yang mayoritas adalah jamaah Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan menerima begitu saja duet Anies-Muhaimin. Karena jamaah NU kata dia memiliki kaidah fiqih yang tegas mengenai sesuatu hal yang halal dan haram.
"Ya silakan saja pak Imin klaim Jatim milik Amin. Tapi yang jelas orang NU itu punya kaidah fiqih. Kalau dicampur halal haram itu selalu dimenangkan yang halal," kata Nusron di Media Center Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).
Halal-haram yang dimaksudkan Nusron adalah mengenai koalisi perubahan yang berisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bergabungnya PKB dengan PKS menurut Nusron adalah hal yang tidak lumrah dan sulit diterima oleh jamaah NU. Karena ada perbedaan paham dan idelogi antara PKB dan PKS.
"Amin kan dicampur PKB dengan partai tertentu yang sulit diterima NU di Jatim. Sulit terima secara utuh pasangan tersebut. Karena memang itu sulit," ucap Nusron.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan klaim Muhaimin harus dibuktikan nanti di hari pemilihan. Ia menyindir sering kali klaim-klaim Muhaimin terutama menenai dinamika politik tidak tepat
"Kalau Imin klaim boleh-boleh saja. Kalau klaim Imin biasanya tidak tepat," kata Nusron menambahkan.
Terkait dukungan dari Khofifah, kata Nusron, TKN Prabowo-Gibran menyukurinya. Menurut Nusron, Khofifah akan masuk ke jajaran TKN setelah gelaran debat keempat Pilpres 2024.
"Pascadebat keempat nanti, saat memasuki kampanye terbuka, di situlah beliau sudah masuk sekaligus menjadi jurkam nasional," kata Nusron.
Menurut Nusron, kehadiran Khofifah dianggap sebagai angin segar lantaran mantan Menteri Sosial ini memiliki pengaruh baik bagi pendukung Prabowo-Gibran. Khofifah juga dianggap sebagai tokoh berintegritas sehingga diyakini dapat membantu TKN menarik banyak dukungan massa untuk Prabowo-Gibran.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bisa membantu paslon Prabowo-Gibran untuk menggalang suara dari basis pesantren. Meskipun loyalitas politik terhadap kiai tidak sekuat dulu, Umam berpendapat kampanye di jaringan pesantren masih tetap dibutuhkan.
"Khofifah akan membukakan pintu lebar-lebar bagi timses Prabowo-Gibran untuk penetrasi lebih efektif ke basis-basis pesantren," kata Umam dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan, salah satu simpul kekuatan politik Jawa Timur adalah basis pemilih Nahdliyyin. Dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran dinilai akan membantu mengkonsolidasikan simpul-simpul kekuatan politik Nahdliyyin untuk mempertebal kekuatan elektoral Prabowo-Gibran di Jatim.
Selain itu, dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran juga dinilai akan merepotkan mesin politik PKB di kubu Anies-Muhaimin, yang saat ini menggantungkan mesin politiknya pada jaringan pesantren dan masyarakat Nahdliyyin.
"Tekanan terhadap mesin politik PKB di basis NU juga semakin kuat, ketika elite pengurus PBNU sendiri dirasa tidak sejalan dengan kepentingan politik pencawapresan Cak Imin," lanjut dia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan kepastian dukungan Khofifah kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjadi peringatan dini buat pasangan lain yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan juga Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Karena, hadirnya Khofifah menurut Ujang akan memperkuat peluang elektoral Prabowo-Gibran di Jawa Timur dan juga di kalangan Nahdlatul Ulama
"Jelas masuknya Khofifah ke barisan Prabowo Gibran menjadi alarm bagi pasangan lain karena akan ada pertarungan sengit di Jawa Timur,” kata Ujang, kepada Republika, Kamis (11/1/2024).
Ujang melihat dari ketiga paslon di Pilpres 2024 kali ini tersebar tokoh-tokoh besar NU. Seperti di kubu Prabowo-Gibran ada Khofifah, di kubu Anies-Muhaimin ada Muhaimin sendiri yang merupakan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa asal Jawa Timur. Lalu di kubu Ganjar-Mahfud ada Yenny Wahid dan tokoh-tokoh NU dari Partai Persatuan Pembangunan.
Dampak elektoral untuk Prabowo-Gibran dengan bergabungnya Khofifah ke TKN menurut Ujang akan sangat besar. Karena Mantan Menteri Sosial itu masih berstatus gubernur Jawa Timur aktif, ketua Muslimat NU dan punya pengaruh kuat di internal nahdliyin.
“Dengan kepastian mendukung Prabowo-Gibran secara terbuka, memungkinkan Khofifah untuk bisa habis-habisan kampanye untuk Prabowo-Gibran,” ujar Ujang.