Erick Thohir Optimistis Kerja Sama Investasi VinFast Bisa Capai Rp 18,7 Triliun
Menurut Erick, ini akan mempercepat pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan salah satu strategi Indonesia untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik adalah dengan menggandeng pabrik mobil terbesar di Vietnam, VinFast. Menggandeng VinFast, menurut Erick, akan mempercepat pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.
Erick mengungkapkan hal tersebut saat mengunjungi pabrik VinFast di Vietnam, Sabtu (13/1/2024). Erick datang ke VinFast demi mendampingi Presiden Joko Widodo yang juga sama-sama meninjau pabrik tersebut.
“Siang ini mengunjungi Pabrik VinFast, salah satu perusahaan swasta di bidang otomotif terbesar di Vietnam. Pabrik ini mampu bersaing dengan para pemain otomotif listrik global dengan memiliki Pabrik di AS. VinFast memproduksi 250 ribu unit mobil per-tahun,” ucap Erick dalam sebuah unggahan di media sosial.
Menurut Erick, untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Indonesia menggandeng VinFast untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Total investasi dari kerja sama ini, kata Erick, sebesar 1,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 18,7 triliun.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dirinya berkunjung ke kantor dan pabrik mobil listrik VinFast di Kota Hai Phong, Vietnam.
“Bersama Chairman VinFast Pham Nat Vuong, kami meninjau langsung pabrik mobil listrik VinFast, melihat proses perakitan, pemasangan baterai mobil, dan mencoba sensasi duduk di balik kemudi mobil listrik VinFast,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan dukungannya atas rencana investasi VinFast di Indonesia. Ini merupakan industri yang berkembang sangat pesat, sehingga kehadiran VinFast di Indonesia akan membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih berkembang.
“Ekosistem besar industri ini akan segera terbangun. Chairman VinFast juga menyampaikan akan segera memulai konstruksinya secepatnya. Sehingga nantinya bisa disambungkan dengan industri baterai Listrik,” kata Jokowi.