Harga TBS Sawit di Kaltim Naik di Periode Awal Januari 2024

Untuk CPO tertimbang dikenakan Rp 10.906,46.

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Karyawan mengawasi proses pemasukan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit kedalam mesin untuk pengolahan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Jumat (21/7/2023). Data kantor wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Aceh menyatakan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) merupakan penyumbang terbanyak penerimaan kepabeanan dan cukai pada semester pertama 2023 yang mencapai Rp34,79 miliar di provinsi ujung barat Indonesia.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Provinsi Kalimantan Timur periode 1-15 Januari 2024 terus mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur.

"Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 tahun di harga Rp 2.304,41 per kg," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir di Samarinda, Selasa.

Muzakkir menjelaskan kenaikan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual minyak sawit mentah atau crude palm olil (CPO) dan minyak inti sawit atau kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk CPO tertimbang dikenakan Rp10.906,46, sementara harga kernel tertimbang yang sama sebesar Rp 4.944,97 per kg dengan indeks K sebesar 87,60 persen.

Ia juga memaparkan harga periode 1-15 Januari 2024 yakni untuk TBS yang dipanen dari pohon umur 3 tahun dengan harga Rp 2.032,37 per kg.

Sedangkan 4 tahun dengan harga Rp 2.171,67 per kg, umur 5 tahun seharga Rp 2.181,03 per kg. Selanjutnya umur 6 tahun Rp 2.203,60 per kg.

Berikutnya di umur 7 tahun Rp 2.216,28 per kg, umur 8 tahun Rp 2.233,39 per kg dan umur 9 tahun seharga Rp 2.277,40 per kg.

Menurutnya, daftar harga TBS sawit di atas, merupakan standar harga bagi petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma.

Adanya kerja sama kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit (PMS) diharapkan harga TBS petani sudah sesuai dengan harga normal dan tidak dipermainkan lagi oleh para tengkulak.

"Kami berharap kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit melalui kerjasama ini hendaknya dapat terwujud," jelas Muzakir.

Baca Juga


sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler