Punya Anak Usia 3 Tahun? Ini Rekomendasi Stimulasi untuk Dukung Tumbuh Kembang

Anak berusia 3-4 tahun juga akan mulai belajar dan mengeksplorasi perasaan.

Tangkap layar dari instagram @rudyskty
Usia 3-4 tahun merupakan masa yang penting untuk perkembangan emosional anak.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, beredar video seorang ibu rumah tangga yang memutuskan untuk menitipkan anaknya di tempat penitipan anak atau daycare. Menurut sang ibu, anaknya yang kini berusia tiga tahun membutuhkan stimulasi yang lebih kompleks dan juga interaksi dengan teman sebaya. Apa saja yang stimulasi yang sebenarnya diperlukan oleh anak berusia tiga tahun?

Baca Juga


Menurut Raising Children Network, usia 3-4 tahun merupakan masa yang penting untuk perkembangan emosional anak. Pada rentang usia ini, anak-anak akan mulai memahami tubuh mereka, pikiran mereka, serta emosi mereka.

"Anak Anda akan mengetahui perbedaan antara perasaan bahagia, sedih, takut, atau marah," terang Raising Children Network seperti dikutip melalui laman resminya, pada Selasa (16/1/2024).

Pada rentang usia ini pula, anak akan mulai memberikan perhatian terhadap cara orang lain bertingkah laku. Mereka juga mulai bisa menunjukkan rasa sayang kepada orang-orang yang familiar bagi mereka.

"Dan semakin anak Anda lebih percaya diri, mereka akan semakin terampil dalam menangani emosi mereka," tambah Raising Children Network.

Anak berusia 3-4 tahun juga akan mulai belajar dan mengeksplorasi perasaan. Mereka akan menjadi lebih tertarik untuk bermain dan menjalin pertemanan dengan anak-anak lain. Tak jarang, anak juga akan semakin imajinatif dalam bermain.

"Sebagai contoh, mereka mungkin akan bermain pura-pura menjadi dokter," tutur Raising Children Network.

Dalam hal berkomunikasi, anak berusia tiga tahun sudah bisa menggunakan kalimat berisi 3-5 kata atau lebih. Mereka juga mulai bisa memahami hampir semua yang dikatakan oleh orang tua dan mampu menerka-nerka makna dari kata-kata yang mereka tidak ketahui. Dengan kata lain, anak di usia ini memahami lebih banyak kata dari yang bisa mereka lafalkan.

Untuk membantu proses....

 

 

 

Untuk membantu proses tumbuh kembang anak pada usia 3-4 tahun, Raising Children Network menilai ada enam stimulasi yang bisa diberikan oleh orang tua. Berikut ini adalah keenam macam stimulasi tersebut:

1. Beri lebih banyak waktu bermain kepada anak

Aktivitas bermain memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan emosi anak pada rentang usia ini. Permainan akan membantu anak mengeksplorasi dan mengekspresikan berbagai macam perasaan. Orang tua juga bisa ikut terlibat dalam permainan, misalnya dengan mengajak anak bermain pura-pura menggunakan boneka.

2. Luangkan waktu untuk bermain di luar ruangan

Bermain di luar ruangan akan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi alam. Mereka juga bisa melakukan petualangan mereka sendiri dan mengetes batas fisik mereka. Bermain di luar ruangan mungkin akan membuat anak menjadi kotor karena terpapar oleh pasir hingga lumpur. Akan tetapi, orang tua tidak perlu khawatir dan cukup memastikan keamanan anak selama bermain serta memberikan perlindungan kepada anak dari paparan sinar matahari.

3. Rancang permainan yang kreatif dan berseni

Permainan ini bisa dilakukan dengan beragam cara, mulai dari mengajak anak menggambar, bermain //dress up//, hingga melakukan //story telling//. Melakukan permainan musikal juga merupakan ide yang menarik karena bisa membuat anak menari, melompat, hingga membuat musik sendiri dengan instrumen sederhana.

4. Membaca bersama

Ajak anak untuk melakukan aktivitas membaca buku bersama atau saling menyampaikan cerita. Aktivitas seperti ini bisa menumbuhkan keberanian pada anak untuk berbicara, berpikir, dan berimajinasi. Selain itu, aktivitas ini turut bermanfaat dalam memperlancar kemampuan membaca anak saat sudah beranjak besar.

5. Memasak bareng

Aktivitas memasak bersama orang tua dapat menumbuhkan ketertarikan anak pada makanan-makanan sehat. Tak hanya itu, aktivitas ini juga bisa membantu anak mengenali kata-kata baru, memahami konsep matematika sederhana seperti "setengah", "satu sendok teh", atau "30 menit". Selama memasak bersama, orang tua dapat memberikan tugas-tugas yang mudah kepada anak, seperti mengaduk salad atau menyusun tumpukan roti lapis.

6. Selipkan nilai berbagi

 

Selama melakukan permainan bersama anak, orang tua sangat dianjurkan untuk menyelipkan nilai-nilai baik seperti keikhlasan untuk berbagi dan kesabaran untuk menunggu giliran. Sebagai contoh, orang tua dan anak bisa saling bergantian untuk menyusun sebuah gedung mainan dengan balok. Ketika giliran orang tua tiba, orang tua dapat meminta anak untuk menunggu dan tidak ikut menyusun balok sampai giliran mereka tiba. Contoh lainnya, orang tua bisa mengajak anak untuk berbagi balok saat menyusun gedung mainan bersama-sama. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler