Airlangga Targetkan 80 Persen Pemilih Partai Golkar Pilih Prabowo-Gibran
Airlangga mengaku masih ada senior yang perlu dipahamkan tentang kebijakan partai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut sebanyak 65 persen kader partainya memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Partai Golkar hari ini 65 persen kader Partai Golkar memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Airlangga saat konferensi pers sebelum konsolidasi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar se-Indonesia di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024) malam.
Airlangga menargetkan angka tersebut naik menjadi 80 persen. Kata dia, hal itu penting menjadi evaluasi Partai Golkar, mengingat hari pemungutan suara Pemilu 2024 sudah kurang dari 30 hari.
"Dalam pertemuan malam ini saya akan instruksikan kepada seluruh kader partai Golkar bahwa target Partai Golkar adalah 80 persen pemilih partai Golkar memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa dari hasil pengawasan internal, angka 65 persen tersebut dikarenakan masih banyak kader senior Partai Golkar yang memerlukan pemahaman tentang arah kebijakan politik partai.
"Banyak kader Golkar juga senior dan yang lain tentu perlu pemahaman bahwa Partai Golkar ini kan mendukung Pak Prabowo, sehingga target ini kan harus kami sampaikan di dalam forum Ketua DPD," ucapnya.
Ia menuturkan, Partai Golkar telah melakukan serangkaian kampanye di daerah-daerah dalam rangka memperkenalkan partai hingga berkontribusi dalam pemenangan Prabowo-Gibran.
Dalam pertemuan bersama Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia Rabu malam, Airlangga tampak didampingi sejumlah elite partai nomor 4 di Pemilu 2024 ini. Di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus, Bendahara Umum Dito Ganinduto, dan Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia.
Selain itu, tampak pula hadir Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga merupakan kader Partai Golkar Dito Ariotedjo dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.