Gunung Lewotobi Kembali Melontarkan Abu Vulkanis

Masyarakat disarankan untuk menggunakan pelindung ketika keluar rumah.

AP Photo/Andre Kriting
Gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan material vulkanik dari kawahnya saat terjadi letusan di Flores Timur, Indonesia, Ahad (14/1/2024).
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kembali adanya erupsi yang melontarkan abu vulkanis setinggi lebih kurang 1.500 meter dari pusat kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga


Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/1/2024), mengatakan letusan itu terjadi pagi ini pukul 08.23 WITA dengan kolom abu mengarah ke utara dan timur laut. "Saat laporan ini dibuat erupsi masih berlangsung," kata Herman.

Sejak 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA Gunung Lewotobi Laki-laki resmi menyandang status Level IV atau Awas. Level IV merupakan status tertinggi gunung api yang mengindikasikan erupsi atau letusan dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung api tersebut.

PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah utara serta timur laut.

Selain itu, masyarakat diminta agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Jika terjadi erupsi dan hujan abu, kata dia, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut berupa masker, dan kacamata.

Potensi banjir lahar dingin juga perlu diwaspadai oleh masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler