Survei Indikator Bawa Kabar Baik Bagi Prabowo, Kabar Buruk Bagi Ganjar
Eletabilitas Ganjar di Jateng 42,4 persen, Prabowo 41,4 persen, dan Anies 10 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merekam bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mulai mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat dalam tiga hasil survei terakhir mereka sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024.
Dalam survei pada 27 Oktober-1 November 2023, elektabilitas pasangan calon nomor urut 3 itu berada di angka 68,1 persen. Selanjutnya pada 23 November-1 Desember 2023 menurun ke 51,7 persen. Terakhir pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud turun drastis di angka 42,4 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus mengalami kenaikan di provinsi yang dijuluki kandang banteng tersebut. Pada 27 Oktober-1 November 2023, elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 itu sebesar 18,0 persen.
Kemudian pada pada 23 November-1 Desember 2023 mengalami peningkatan ke 35,3 persen. Terakhir pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran melonjak di angka 41,4 persen.
"Jateng, kabar baik buat Pak Prabowo. Kabar buruk buat Mas Ganjar," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat rilis daringnya di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Untuk Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar, angkanya masih terlampau kecil di Jateng. Survei pada 27 Oktober-1 November 2023 elektabilitas pasangan nomor urut 1 sebesar 7,8 persen, pada 23 November-1 Desember 2023 mendapatkan 9,0 persen, dan 30 Desember 2023-6 Januari 2024 masih di angka 10,1 persen.
Adapun Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan rencana untuk kampanye akbar pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024. Selama masa tersebut, pihaknya akan memfokuskan kampanye di tiga provinsi,. yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Memang fokus utama adalah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Namun tidak berarti Mas Ganjar dan Prof Mahfud hanya akan ada di sana," ujar Arsjad di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, belum lama ini.