Bantuan untuk Sandera Israel dan Warga Palestina Akhirnya Tiba di Gaza
Bantuan ini akan didistribusikan Masyarakat Bulan Sabit Palestina (PRCS).
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasokan obat-obatan dan bantuan lainnya untuk sandera Israel dan warga Palestina sudah masuk ke Jalur Gaza. Bantuan ini bagian dari kesepakatan Israel dan Hamas yang ditengahi Qatar dan Prancis.
Pengiriman bantuan ini kesepakatan pertama yang disepakati Israel dan Hamas. Kemajuan setelah gencatan senjata pada akhir November tahun lalu. "Truk-truk bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke selatan Gaza tidak memenuhi kebutuhan yang sangat dibutuhkan rakyat," kata Aljazirah dalam laporannya, Kamis (18/1/2024).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majes al-Ansari mengkonfirmasi pengiriman yang tiba Rabu (17/1/2024). Bantuan ini akan didistribusikan Masyarakat Bulan Sabit Palestina (PRCS).
"Selama beberapa jam terakhir obat-obatan dan bantuan masuk ke Jalur Gaza, dalam mengimplementasikan kesepakatan yang diumumkan kemarin untuk kepentingan warga sipil di Jalur Gaza, termasuk para sandera," kata al-Ansari di media sosial X.
Aljazirah melaporkan pengiriman bantuan "tidak akan mudah." Prosesnya dihambat sejumlah "kerumitan" karena Hamas mendapat kesan bantuan tersebut tidak akan diperiksa saat masuk Gaza. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kesepakatan itu, memicu "gejolak politik" denga pemerintahnya sendiri.
Berdasarkan kesepakatan, 45 sandera yang ditawan Hamas menerima obat-obatan yang diresepkan. Sementara pasokan didistribusikan untuk warga sipil Palestina di daerah yang terus-menerus dibombardir Israel, terancam kelaparan dan beresiko dilanda wabah penyakit.
Lebih dari 100 dari 240 orang sandera yang ditawan Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober 2023, sudah dibebaskan dalam gencatan senjata bulan November. Sejumlah tahanan Palestina juga dibebaskan.
Aljazirah melaporkan 10 truk yang diizinkan masuk memuat paket-paket "termasuk pasokan untuk rumah sakit" yang kehabisan obat-obatan." Jaringan media yang berbasis di Qatar itu menambahkan rakyat Palestina semakin terbiasa mengantri selama setengah hari lebih untuk mendapatkan bantuan atau kupon makanan.
Aljazirah juga mengatakan bantuan kemanusiaan yang masuk terlalu sedikit dibandingkan yang dibutuhkan 1,9 juta pengungsi Palestina. Pada Rabu kemarin PRCS mengatakan 146 truk yang membawa bantuan kemanusiaan, masuk melalui penyeberangan Karem Abu Salem yang dikuasai Israel.
Sementara 48 truk lainnya masuk melalui penyeberangan Rafah. Truk-truk itu membawa makanan, air dan pasokan medis. Ditambah 12 truk komersial. Pejabat senior Hamas mengatakan setiap kotak diperuntukan bagi tawanan Israel. Sebanyak 1.000 kotak medis dikirimkan untuk rakyat Palestina.