Biadab, Israel Hancurkan Seribu Masjid dan Gereja di Gaza
Genosida Israel juga telah menghancurkan setidaknya 60 persen infrastruktur Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan penghancuran 1.000 masjid dari 12 ribu masjid di Gaza dan pembunuhan lebih dari 100 pendakwah Muslim. Pernyataan ini diumumkan oleh pihak berwenang setempat.
“Lebih dari 100 pengkhutbah Muslim juga gugur dalam serangan mematikan Israel di daerah kantong yang terkepung, “ kata Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The New Arab, Senin (22/1/2024).
Menurut Kementerian, sebuah gereja, beberapa bangunan administrasi, dan sekolah-sekolah Alquran juga dihancurkan dalam serangan Israel. Ini termasuk masjid Agung Omari di Gaza, salah satu masjid paling penting dan kuno di Palestina yang bersejarah dan Gereja Saint Porphyrius yang dianggap sebagai gereja tertua ketiga di seluruh dunia.
"Rekonstruksi masjid-masjid ini akan menelan biaya sekitar 500 juta dolar AS," kata pernyataan itu.
"Pendudukan Israel terus menghancurkan puluhan kuburan dan menggali kuburan, melanggar kesucian mereka dan mencuri mayat di dalamnya, dalam tantangan yang jelas terhadap piagam internasional dan hak asasi manusia," katanya.
"Kami memohon kepada negara-negara Arab dan Islam dan orang-orang yang memiliki hati nurani untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap Palestina di Jalur Gaza," tambahnya.
Israel meluncurkan serangan militer...
Israel meluncurkan serangan militer tanpa pandang bulu dan tanpa henti terhadap Jalur Gaza. Serangan mereka yang tidak pernah berhenti telah membunuh lebih dari 25 ribu orang, kebanyakan wanita dan anak-anak dan melukai setidaknya 62 ribu orang.
Selain menyebabkan korban jiwa dan luka, serangan Israel juga membuat 85 orang mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, obat-obatan, akibat pengepungan total Israel.
Genosida Israel juga telah menghancurkan setidaknya 60 persen infrastruktur Gaza melalui penargetan berulang rumah sakit, sekolah, universitas, dan lebih dari 100 situs warisan. Termasuk pemakaman Romawi berusia 2.000 tahun di Gaza utara yang baru digali tahun lalu dan Museum Rafah, sebuah ruang di Gaza selatan yang didedikasikan untuk mengajar tentang warisan panjang dan berlapis-lapis wilayah itu.
Perang kali ini di Gaza bukanlah pertama kalinya Israel menargetkan situs warisan. Puluhan situs, termasuk Masjid Omari Besar yang sekarang dihancurkan pun, mengalami kerusakan pada 2014. Sebuah laporan oleh UNESCO, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menunjuk dan melindungi situs Warisan Dunia, mengutip penghancuran lebih lanjut dari situs budaya dan sejarah di Gaza pada 2021.