Tanggapi Gagasan Kandidat Cawapres Soal Pangan, Bapanas: Kita Kolaborasikan Ide Baiknya

Arief mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan produksi sektor pangan di Indonesia

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah warga membeli beras saat Gerakan Pangan Murah di Pasar Kebon Kembang Blok F Trade Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024). Badan Pangan Nasional bersama Pemerintah Kota Bogor menggelar Gerakan Pangan Murah dengan menjual beras murah dengan harga Rp53 ribu per lima kilogram dengan tujuan menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat konsumen sehingga tingkat inflasi dapat terjaga.
Rep: Fauziah Mursid Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyambut baik gagasan calon wakil presiden dalam upaya meningkatkan sektor pertanian di Indonesia. Hal ini berkaitan Debat Pilpres keempat pada Ahad (21/1/2024) semalam yang menyoroti sektor pangan RI.

Arief menyatakan, Badan Pangan Nasional akan mendukung gagasan untuk memperkuat sektor pangan di Indonesia.

"Kita kolaborasikan ide ide baiknya seperti Penguatan Badan Pangan Nasional, Bulog dan ID FOOD untuk CPP (cadangan pangan Pemerintah)," ujar Arief kepada Republika, Senin (22/1/2023).

Arief juga mendukung upaya para kandidat yang menekankan pentingnya peningkatan produksi dalam negeri. Hal ini mengingat beberapa waktu terakhis produksi pangan nasional, khususnya beras mengalami penurunan signifikan. Untuk itu, Arief mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan produksi sektor pangan di Indonesia.

"Kemudian (dengan) tingkatkan produksi dalam negeri mulai benih, pupuk, lahan dan penyuluh, smart farming hingga petani milenial," ujarnya.

Sebelumnya, Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengingatkan kembali pesan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari tentang petani sebagai penolong negeri. Dia menjelaskan pengabaian terhadap nasib petani itu terbukti dalam sensus pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), di mana dalam 10 tahun terakhir tercatat jumlah petani gurem atau yang mempunyai lahan kurang dari setengah hektar mencapai angka 16 juta rumah tangga.

"Petani adalah penolong negeri, akan tetapi hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan," kata Muhaimin.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan visi-misinya dalam debat keempat Pilpres 2024 Minggu, 21 Januari 2024. Dalam pemaparannya, Gibran mengatakan mengatakan, akan mendorong kesejahteraan untuk petani.

"Untuk mendorong kesejahteraan petani akan kita dorong terus ketersediaan pupuk dan bibit yang mudah dan murah, untuk menjaga stabilitas harga pangan, akan kita optimalkan peran dari PPID, ID Food, Bulog dan juga badan pangan," kata Gibran.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan bahwa sumber daya alam harus dikelola dan digunakan untuk kemakmuran rakyat. Namun, ia melihat bahwa kayanya Indonesia tak dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, dia menilai program-program gagal jangan dilanjutkan.

"Apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Maka kami punya program 'Petani Bangga Bertani, Di Laut Jaya, Nelayan Sejahtera'. Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang bener aja, rugi dong kita," katanya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler