Benzema Berminat Balik ke Eropa, Petinggi Klub Al-Ittihad Putar Otak

Benzema tak puas dengan musim yang dijalaninya di Liga Pro Saudi.

EPA-EFE/STRINGER
Pemain Al Ittihad Karim Benzema
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karim Benzema dilaporkan telah menjadwalkan pembicaraan dengan pejabat sepak bola Arab Saudi perihal kabar keluarnya dia dari Al-Ittihad. Benzema dikaitkan dengan Arsenal dan Chelsea. Pemain Prancis itu dilaporkan tidak bahagia di Saudi setelah kepindahannya pada musim panas dari Real Madrid dan diperkirakan akan kembali ke Eropa.  

Baca Juga


Namun, ada satu hal yang mungkin menjadi kendala, yaitu diskusi mengenai upah. Benzema mendapat gaji yang sangat besar di Al-Ittihad, dilaporkan lebih dari 85 juta poundsterling per tahun. Ia sepertinya tidak akan mendapatkan angka sebesar itu di mana pun di Eropa pada pertengahan musim saat klub-klub berusaha keras mematuhi aturan Financial Fair Play.

Arsenal membutuhkan seorang striker, meskipun Mikel Arteta bersikap malu-malu mengenai target transfer. Namun, manejemeb The Gunners perlu berpikir hati-hati dalam mengejar Benzema mengingat aturan ketat mengenai Profit & Sustainability di Liga Primer, di mana gaji yang besar dapat berdampak pada aktivitas transfer musim panas.

Sementara itu, Chelsea mengeluarkan dana gabungan sebesar 82 juta poundsterling untuk membeli Nicolas Jackson dan Christopher Nkunku pada musim panas lalu. Sayangnya nama pertama belum meyakinkan dan yang terakhir berjuang dengan masalah cedera sehingga membutuhkan penyerang baru.

Todd Boehly mampu mematuhi peraturan FFP meskipun terjadi pergantian pemain secara besar-besaran sejak kedatangannya, tapi kedatangan Benzema akan menguji batasan anggaran gaji. Benzema, yang kini berusia 36 tahun, mungkin ingin pindah ke klub yang memiliki peluang lebih besar untuk meraih gelar musim ini.

Namun demikian, jurnalis Fabrizio Romano mengatakan, seperti dikutip dari Football London, Senin (22/1/2024), para petinggi Liga Pro Saudi dikatakan akan melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah salah satu nama bintang mereka pergi. Pejabat liga berusaha meyakinkan Benzema untuk tetap tinggal di negaranya, meski itu berarti berpindah tim.

Empat klub terbesar di Saudi, Al-Ittihad, Al-Hilal, Al-Nassr dan Al-Ahli mendapatkan pendanaan dari sumber yang sama, yaitu Saudi Public Investment Fund (PIF), yang juga memiliki Newcastle United. 

Pada bulan November, klub-klub Liga Primer menentang penerapan larangan sementara pinjaman antarklub dengan pemilik yang sama, yang berarti Newcastle secara teori bebas mendatangkan Benzema.

Namun, Newcastle juga memiliki kekhawatiran akan FFP, dan kepindahan Benzema seperti itu tidak pernah diperdebatkan. Peralihan ke rival asal Saudi tampaknya lebih mungkin terjadi, meskipun hal itu kemungkinan tidak akan menyelesaikan kegelisahan yang dialami Benzema di negara Teluk tersebut.

Pembicaraan antara pejabat Liga Saudi dan Benzema diperkirakan akan menegangkan. Sejumlah nama bintang telah dikaitkan dengan kembalinya ke Eropa setelah Jordan Henderson yang sudah resmi menyelesaikan kepindahannya dari Al-Ettifaq ke Ajax pekan lalu.

Benzema telah mencetak 12 gol dalam 20 pertandingan musim ini tetapi Al-Ittihad tertinggal di urutan ketujuh di Liga Pro Saudi, terpaut 25 poin dari pemimpin klasemen Al-Hilal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler