Film Horor Ini Dilarang Tayang di Bioskop, Alasannya karena Terlalu Brutal untuk Penonton
Beberapa film horor berikut ini dilarang tayang di sejumlah negara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menonton film horor terbaik yang menegangkan menjadi hiburan tersendiri bagi pencinta genre tersebut. Baik itu film thriller atau thriller komedi hitam, genre horor memberikan kombinasi antisipasi dan ketakutan yang memicu adrenalin penonton.
Genre horor bisa menciptakan suasana sempurna untuk merasakan sensasi yang penuh dengan jeritan dan kejutan. Sayanhnya, beberapa film horor kadang-kadang melakukan improvisasi terlalu jauh.
Beberapa negara bahkan memutuskan melarang beberapa film sepenuhnya dari bioskop. Beberapa film dinilai menakutkan atau meresahkan sehingga dilarang tayang di beberapa bioskop di seluruh dunia.
Berikut daftar film tersebut, seperti dilansir dari laman CBR, Senin (22/1/2024):
1. The Exorcist
Film horor ikonik tahun 1973 The Exorcist terkenal karena penggambaran kerasukan setan yang menakutkan. Banyak kelompok agama yang merasa ngeri dengan gagasan setan merasuki seorang gadis kecil, bersama dengan konten tabu lainnya dalam film tersebut. Hal itu menyebabkan permintaan penyensoran, yang sebenarnya didukung oleh sutradara untuk meningkatkan intrik pada film tersebut.
Film The Exorcist dilarang di beberapa wilayah Inggris Raya, Tunisia, dan bagian Eropa tertentu. Bahkan trailernya dilarang karena penggunaan efek strobo yang menakutkan. Namun, pelarangan tersebut hanya meningkatkan jumlah penonton The Exorcist dalam jangka panjang, karena film tersebut kemudian menjadi salah satu film horor terlaris sepanjang masa. Film diarahkan William Friedkin dengan pemeran Ellen Burstyn, Max Von Sydow, Linda Blair, dan Lee J. Cobb.m
2. Cannibal Holocaust
Film kanibalisme Italia tahun 1980 Cannibal Holocaust sangat kontroversial saat dirilis karena penggambaran kekerasan dan pelecehan seksual. Dalam film tersebut, seorang antropolog berkelana ke hutan hujan Amazon untuk mencari kru film yang hilang ketika mencoba mempelajari sekelompok orang kanibal.
Cannibal Holocaust adalah salah satu film paling mengerikan yang pernah dibuat, bahkan menampilkan kematian hewan nyata di layar. It menyebabkan pelarangan film tersebut di Italia karena melanggar undang-undang kekejaman terhadap hewan.
Film disutradarai Ruggero Deodato dan dibintangi Robert Kerman, Francesca Ciardi , Perry Pirkanen, Luca Barbareschi. Film dilarang di Italia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Norwegia, Finlandia dan Islandia.
3. The Last House on the Left
The Last House on the Left karya Wes Craven mengisahkan tragedi remaja Mari dan temannya saat mereka diculik dan kemudian dianiaya oleh sekelompok narapidana sadis. Mari dan temannya dibiarkan mati, tapi Mari kabur dari rumah dan menemukan bahwa orang tuanya tanpa disadari menyediakan perlindungan bagi para narapidana. Orang tua Mari kemudian melakukan balas dendam pada para terpidana.
Meskipun The Last House on the Left dirilis pada 1972 dengan peringkat R di AS, Inggris menyensornya hingga tahun 2002 karena penggambaran kekerasan seksual yang jelas. Versi yang dirilis di AS cukup kejam, tetapi ada yang lebih panjang dan belum dipotong dengan menyertakan adegan berdarah yang telah dihapus dari rilis teatrikal. Film arahan Wes Craven ini dilarang di Britania Raya dan Australia.
4. Maniac
Film tahun 1980, Maniac, menampilkan seorang pria dengan kecenderungan psikopat saat dia mengamuk dan membunuh di New York. Film ini menampilkan adegan-adegan ekstensif yang menunjukkan pembunuhan mengerikan dengan cara scalping, sehingga membuatnya mendapat beberapa larangan.
Dewan Klasifikasi Film Inggris (BBFC) melarang Maniac di Inggris selama lebih dari 20 tahun, menolak mengklasifikasikannya hingga tahun 2002, ketika film berdurasi 58 detik dipotong. Maniac juga dilarang di Australia selama beberapa bulan, dan harus menjalani beberapa rekonstruksi berbeda sebelum dirilis di AS. Bahkan remake tahun 2012 dilarang di Selandia Baru karena kekerasannya yang mencolok. Film disutradarai William Lustig dengan pemeran Joe Spinell, Caroline Munro.
5. Martyrs
/Martyrs adalah film Prancis tahun 2008 tentang dua wanita yang ingin membalas dendam terhadap pelaku kekerasan masa kecil. Film ini menyajikan efek-efek yang begitu realistis dan konten grafis sehingga sulit untuk ditonton.
Saat ditayangkan perdana di beberapa festival film Prancis, banyak orang keluar dari bioskop atau bahkan mengalami reaksi mendalam seperti muntah atau pingsan. Reaksi penonton ini menyebabkan sistem rating film Prancis memberi peringkat 18+, yang merupakan hukuman untuk film di Prancis. Para sutradara mengajukan banding atas keputusan tersebut dan memberi Martyrs rating 16+, namun film tersebut masih terlalu penuh kekerasan untuk penonton Amerika, dan akhirnya hanya dirilis langsung dalam bentuk DVD di AS.