Aktivitas Ekspor Kendaraan via Pelabuhan Patimban Terus Meningkat
Pelabuhan Patimban adalah salah-satu Proyek Strategis Nasional (PSN) 2018.
REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG — Ekspor otomotif Indonesia melalui Pelabuhan Patimban, Subang terus meningkat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, peningkatan pengiriman kendaraan produksi dalam negeri ke mancanegara tersebut mencapai 100 persen.
Airlangga berharap, peningkatan tersebut semakin pesat seiring perampungan pembangunan pelabuhan di kawasan rebana Jawa Barat (Jabar) itu.
Airlangga mengatakan, jumlah ekspor kendaraan via Pelabuhan Patimban 2022 mencapai 218 ribu unit. Sedangkan pada 2023, tembus di angka 223 ribu unit. Padahal pembangunan Pelabuhan Patimban baru memasuki tahap kedua.
“Jadi ini kapasitasnya akan terus naik,” kata Airlangga saat mengunjungi Pelambuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024).
Kata Airlangga, meskipun Pelabuhan Patimban belum rampung total pembangunannya, tetapi aktivitas di kawasan tersebut sudah bergeliat.
“Pelabuhan Patimban ini menjadi nadi daripada pengembangan kawasan rebana, dan penopang kawasan industri di Bekasi, Karang, dan Purwakarta untuk ekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, dan lain-lain,” ujar Airlangga.
Selama ini, kawasan-kawasan industri itu, menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai akses terdekat untuk ekspor maupun impor. Kata Airlangga dengan adanya Pelabuhan Patimban, aktivitas ekspor, maupun impor dari kawasan-kawasan industri itu dapat dialihkan ke Pelabuhan Patimban yang lebih dekat.
“Yang berikutnya, tentu kontainer-kontainer yang selama ini ke Tanjung Priok, bisa dialihkan ke Pelabuhan Patimban,” begitu ujar Airlangga.
Pelabuhan Patimban adalah salah-satu Proyek Strategis Nasional (PSN) 2018. Pembanguan pelabuhan tersebut terbagi ke dalam beberapa tahap. Investasi tahap pertama kata Airlangga mencapai Rp 18 triliun. Adapun tahap kedua, mencapai Rp 14 triliun. Dan untuk pembangunan akses jalan menuju ke Pelabuhan Patimban senilai Rp 10 triliun.