Nabi Muhammad Ungkap Hal yang Lebih Berat dari Tujuh Langit dan Bumi
Imam Al Ghazali menyampaikan sesuatu yang sangat dahsyat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menyampaikan sesuatu yang sangat dahsyat sehingga sesuatu itu bobot atau beratnya melebihi tujuh lapis langit atau tujuh lapis bumi. Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali mengutip beberapa sabda Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW pernah berpesan kepada Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, "Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya tiap-tiap amal kebaikan yang kalian kerjakan akan ditimbang kelak di hari kebangkitan (hari kiamat/akhirat), kecuali kalimat La ilaha illallah tidak akan ikut ditimbang."
"Sebab, jika (kalimat La ilaha illallah) diletakkan di salah satu bagian pada timbangan sebelah (kiri), di mana tujuh petala (lapis) langit maupun tujuh petala bumi diletakkan pada posisi timbangan yang sebelah kanan, niscaya posisi timbangan kalimat La ilaha illallah masih jauh lebih berat." (HR Imam An-Nasa'i dalam kitab Amalul Yaum Wal Lailah)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Seandainya seseorang melakukan dosa seluas langit, maka setelah mengucapkan kalimat La ilaha illallah, Allah akan mengampuninya." (HR Imam At-Tirmidzi)
Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Wahai Abu Hurairah, ucapkanlah La ilaha illallah bagi orang yang akan meninggal dunia, niscaya dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT." Abu Hurairah bertanya, "Ya Rasulullah, jika itu merupakan pahala bagi orang yang meninggal dunia, lalu bagaimana pahala bagi orang yang masih hidup dan mengucapkannya?" Rasulullah pun menjawab, "Akan lebih menghapuskan lagi dan lebih menghapuskan dosa." (HR Abu Manshur ad-Dailami dalam Musnadul Firdaus)
Imam Al Ghazali menerangkan...
Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menerangkan sebagian ulama di kalangan sahabat dan tabi'in ada yang mengatakan, Allah 'Azza Wa Jalla telah berfirman, "Apabila Aku melihat seorang hamba yang qalbunya terus-menerus ingat kepada-Ku, Aku akan mengurusi (mencukupi) segala kebutuhannya, dan Aku menjadi sahabat, penasihat, sekaligus kawan dekatnya."
Selalu ingat kepada Allah SWT maksudnya selalu berdzikir. Karena dzikir dan sholat termasuk aktivitas mengingat Allah SWT.
Al-Hasan al-Bashri Rahimahullah juga pernah mengatakan, "Ada dua jenis dzikir. Pertama, dzikir kepada Allah Azza Wa Jalla yang dilakukan di dalam qalbu. Kedua, dzikir yang lebih baik, yaitu ingat kepada Allah 'Azza Wa Jalla saat terdorong hendak melakukan maksiat, sehingga tidak jadi melakukannya."
Sebagian ulama lainnya ada yang mengatakan setiap jiwa akan keluar dari dunia ini dengan rasa dahaga yang luar biasa, kecuali orang yang selalu ingat kepada Allah Azza wa Jalla. Sahabat Mu'adz bin Jabal Radhiaylahu anhu juga pernah mengatakan, "Para penghuni surga nanti tidak akan bersedih oleh apapun, kecuali disebabkan oleh waktu yang terbuang ketika berada di alam dunia tanpa diisi dengan berdzikir."