Airlangga: Tanggul Laut Lindungi Aktivitas Ekonomi Masyarakat Eretan dari Rob
Pembangunan tanggul laut memakai dana investasi dari pemerintah senilai Rp 50 miliar.
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pembangunan tanggul laut di Desa Eretan Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjadi solusi untuk menanggulangi rob. Sehingga aktivitas ekonomi di daerah itu tidak terganggu.
“Bendungan (tanggul) itu sangat diperlukan oleh masyarakat. Kita lihat dalam perjalanan, beberapa rumah tidak ditinggali dan ada yang ditinggali,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Eretan Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Rabu (24/1/2024).
Airlangga menjelaskan pembangunan tanggul di sepanjang pesisir desa itu memakai dana investasi dari pemerintah senilai Rp 50 miliar, yang saat ini sudah disalurkan. Dengan adanya pembangunan tanggul itu, menurutnya, masyarakat di Desa Eretan akan aman karena dampak dari rob yang selama ini terjadi dapat diminimalkan.
Terlebih, tanggul laut itu nantinya berada di dekat TPI Eretan yang menjadi salah satu pusat penjualan ikan di Indramayu. “Di daerah Eretan telah dibangun bendungan-bendungan di mana investasi pemerintah yang sudah dianggarkan dan sudah diturunkan sekitar Rp 50 miliar,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk memajukan aktivitas perekonomian terutama di TPI Eretan, sejumlah pedagang dan nelayan telah mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pihak perbankan. “Masyarakat memperoleh modal kerja di bidang perikanan dan tadi beberapa pedagang dan nelayan ada yang memperoleh kredit sampai Rp 350 juta. Ini diharapkan bisa mendorong pasar pelelangan ikan di sini,” ujarnya.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Indramayu, Daniel Mutaqien Syafiuddin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena sudah membantu masyarakat di Desa Eretan untuk menanggulangi dampak rob. Daniel berharap solusi dari pemerintah itu akan menjadi motivasi bagi warga untuk terus mencari penghasilan di sektor perikanan.
“Bencana rob ini terus terjadi dan sangat mengganggu aktivitas warga (khususnya di TPI), semoga ini bisa menjadi solusi,” ujar Daniel.