Sebuah Konferensi Digelar di Israel Tuntut Tanah Gaza Dikembalikan ke Pemukim Yahudi  

Pemukim Yahudi mengklaim tanah Gaza adalah hak mereka

AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina mengungsi ke Gaza utara ketika tank-tank Israel memblokir jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah pada hari Jumat, (24/11/2023).
Rep: Mabruroh, Lintar Satria Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM — Ratusan anggota komunitas pemukim Israel berkumpul untuk sebuah konvensi di Yerusalem pada Ahad (28/1/2024). Pekumpulan tersebut menyerukan Israel untuk membangun kembali permukiman di Gaza dan bagian utara Tepi Barat yang Diduduki.

Baca Juga


Israel menarik militer dan pemukimnya dari Gaza pada tahun 2005 setelah 38 tahun pendudukan, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak berniat untuk mempertahankan kehadiran permanen lagi, tetapi Israel akan mempertahankan kontrol keamanan untuk waktu yang tidak terbatas.

Namun, ada sedikit kejelasan tentang niat jangka panjang Israel, dan negara-negara termasuk Amerika Serikat telah mengatakan bahwa Gaza harus diperintah oleh orang-orang Palestina.

Konferensi ini diselenggarakan oleh organisasi Nahala sayap kanan, yang mengadvokasi perluasan pemukiman Yahudi di wilayah termasuk Tepi Barat, tempat mereka diklasifikasikan sebagai ilegal oleh kelompok internasional dan kemanusiaan dan di mana bentrokan kekerasan antara pemukim dan Palestina sering terjadi.

Konferensi, berjudul "Pemukiman Membawa Keamanan," tidak diselenggarakan oleh pemerintah Israel, meskipun koalisi kanan kerasnya telah dikritik karena mendukung ekspansi permukiman, posisi yang dilihat sebagai menghalangi kemungkinan solusi dua orang di masa depan dengan Palestina.

Channel 12 Israel melaporkan, bahwa 12 menteri dari partai Likud Netanyahu, bersama dengan menteri keamanan publik Itamar Ben Gvir dan menteri keuangan Bezalel Smotrichc keduanya dari partai sayap kanan dalam koalisi pemerintahan menghadiri konferensi tersebut.

Smotrich mengatakan, bahwa banyak anak-anak yang dievakuasi dari permukiman di Gaza telah kembali sebagai tentara untuk berperang dengan Hamas dan bahwa dia menentang keputusan pemerintah untuk mengevakuasi permukiman Yahudi dari Gaza di masa lalu.

"Kami tahu apa yang akan terjadi dan kami mencoba mencegahnya," kata Smotrich dalam sebuah pidato. "Tanpa pemukiman tidak ada keamanan,” kata Smotrich dilansir dari Arab News, Senin (29/1/2024).

Kerumunan meraung dengan nyanyian antusias untuk membangun kembali komunitas Yahudi di Gaza. Ben Gvir mengatakan dia telah memprotes evakuasi permukiman Yahudi dari Gaza dan memperingatkan itu akan membawa "roket ke Sderot" dan "roket ke Ashkelon" di Israel selatan.

"Kami berteriak dan kami memperingatkan," kata Ben Gvir. "Jika tidak menginginkan 7 Oktober lagi, kita harus kembali ke rumah dan mengendalikan tanah." 

Sementara itu, dalam sidang..

Sementara itu, dalam sidang putusan sementara pada Jumat terkait gugatan genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel di Den Haag, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan apa pun untuk tidak melakukan genosida di Gaza.

Ketua Hakim Mahkamah Internasional (ICJ) Joan Donoghue  memerintahkan Israel mengambil semua langkah mencegah genosida dan memastikan pasukannya tidak melakukan genosida.

Hakim Donoghue juga memerintahkan Israel harus mengirimkan laporan paling 30 hari untuk memenuhi semua perintah pengadilan.

Hakim Donoghue mengatakan keputusan ini menciptakan kewajiban internasional bagi Israel. ICJ memerintahkan Israel mencegah dan menghukum penghasutan genosida di Jalur Gaza.

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Pengadilan juga memerintahkan Israel segera mengambil tindakan yang efektif mengizinkan pasokan bantuan kemanusiaan dan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan ke Gaza.  

Akan tetapi, ICJ tidak memerintah gencatan segera di Gaza.Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 26.083 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 64.487 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut PBB.

Sumber: arabnews

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler