Aktivitas Vulkanik Berkurang, Gunung Lewotobi Laki-Laki Kini Berstatus Siaga

Puncak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah terlewati.

ANTARA FOTO/Mega Tokan
Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati dari Desa Pululera di Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Lewotobi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WULANGGITANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini, statusnya menjadi Siaga (Level III) setelah ditetapkan berstatus Awas (Level IV) pada 9 Januari 2024.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari data visual dan instrumental maka Gunung Lewotobi Laki-Laki diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), terhitung mulai tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima di Wulanggitang, Flores Timur, Senin (29/1/2024).

Dari pengamatan secara visual dan kegempaan yang dilakukan pada periode selama 23 Januari hingga 29 Januari 2024, tercatat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki cenderung menurun. Hal itu diperinci dari tinggi kolom erupsi yang menurun dari rata-rata 1.500 meter di atas puncak menjadi 500 meter di atas puncak.

Baca Juga


Lalu, pergerakan aliran lava di arah timur laut teramati melambat. Itu berarti suplai magma berkurang dan aliran telah mencapai daerah topografi yang landai.

Awan panas guguran memang masih terjadi. Namun, menurut Hendra, jarak luncur rata-rata hanya satu kilometer (km) dan maksimal dua km dari pusat erupsi.

Selanjutnya, gempa-gempa pada periode itu didominasi oleh gempa permukaan. Artinya, magma sudah mencapai permukaan dan sebagian keluar dari kawah.

Terekamnya gempa hibrid menunjukkan terjadinya pertumbuhan kubah lava dengan laju rendah. Selain itu, penurunan intensitas gempa vulkanik dalam dari periode sebelumnya mengindikasikan penurunan suplai magma.

Gempa embusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan. Demikian pula dengan gempa low frequency dan pergerakan magma ke permukaan.

"Jumlah gempa erupsi menurun dari 15-25 kejadian setiap hari, saat ini tiga sampai lima kejadian setiap hari, dan gempa tremor tidak terekam sejak 24 Januari 2024," kata Hendra.

Atas penurunan status aktivitas gunung itu, PVMBG memberikan rekomendasi terbaru bagi masyarakat terkait jarak aman. Hendra meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat km dari pusat erupsi, serta sektoral lima km pada arah utara-timur laut, dan enam km pada sektor timur laut

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ucap Hendra.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler