Tendangan Bebas Son Heung-min Pastikan Korea Selatan ke Semifinal Piala Asia

Korea Selatan menang 2-1 pada babak perpanjangan waktu.

AP Photo/Aijaz Rahi
Son Heung-min dari Korea Selatan melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Australia pada pertandingan perempat final Piala Asia 2023 di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Jumat, 2 Februari 2024.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, AL WAKRAH -- Korea Selatan melaju ke semifinal Piala Asia dengan kemenangan comeback 2-1 atas Australia pada babak perpanjangan waktu di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Jumat (2/2/2024). Son Heung-min mencetak gol penentu kemenangan melalui tendangan bebas brilian.

Baca Juga


Australia telah mengalahkan Korea Selatan dengan skor yang sama dalam babak perpanjangan waktu pada final tahun 2015 untuk mengangkat Piala Asia pertama mereka. Namun kali ini giliran tim Asia Timur tersebut yang menang setelah mencetak satu gol lagi pada pengujung laga untuk memaksakan perpanjangan waktu.

"Pada tahun 2015 itu menyakitkan, tetapi saya tidak akan menyebutnya sebagai balas dendam. Itu bagian dari sepak bola dan hasil itu membantu saya menjadi lebih dewasa sebagai seorang pemain," kata Son, yang mencetak gol dalam kekalahan di final 2015.

Korea Selatan akan menghadapi Yordania pada Selasa (6/2/2024) di semifinal pertama setelah tim asal Timur Tengah itu mengalahkan Tajikistan 1-0. Korea Selatan berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit-menit akhir saat bermain imbang 2-2 melawan Yordania pada babak penyisihan grup.

"Jelas ini adalah drama yang lain, kami sangat senang dan bahagia bisa melaluinya. Ini laga yang sulit melawan Australia, kami sudah menduganya. Namun untuk mengarungi 120 menit lagi, saya bangga dengan tim ini dan semangat mereka," ujar pelatih Korea Selatan Jurgen Klinsmann.

"Kami berada di semifinal sekarang dan kami melawan Yordania. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya grup kami dengan dua tim di semifinal."

Australia telah memimpin sebelum turun minum ketika mereka dengan cerdik bermain dengan memindahkan bola dari kedua sisi lapangan dengan umpan-umpan rapi di dalam kotak penalti. Umpan silang Nathaniel Atkinson menemukan Craig Goodwin, yang memiliki waktu untuk melepaskan tendangan voli ke pojok bawah gawang.

Martin Boyle seharusnya dapat mengubah skor menjadi 2-0 ketika ia menerima umpan silang ke dalam kotak penalti. Namun kiper Jo Hyeon-Woo melakukan dua penyelamatan untuk menggagalkannya, sedangkan tendangan voli Mitchell Duke dari bola muntah melambung di atas mistar gawang dan memberikan Korea Selatan nafas.

Klinsmann melakukan pergantian taktik di babak kedua, mendorong Son lebih ke depan dan strategi tersebut berhasil saat sang penyerang Tottenham Hotspur dilanggar di dalam kotak penalti oleh Lewis Miller pada menit keempat injury time.

Hwang Hee-chan maju sebagai eksekutor dan penyerang Wolverhampton Wanderers ini mengambil waktu untuk menenangkan diri sebelum melepaskan tendangan ke pojok atas gawang untuk memaksakan perpanjangan waktu. ini gol keempat mereka setelah menit ke-90 di turnamen ini.

"Saya biasanya menjadi penendang pertama, tetapi saya kelelahan dan Hwang percaya diri untuk maju dan mengeksekusi penalti, jadi saya bilang oke. Dia adalah pemain yang sangat penting dan dia memiliki kesempatan yang bagus untuk membuktikan bahwa dia penting," kata Son.

Dengan Korea Selatan akan menjalani babak perpanjangan waktu untuk pertandingan kedua berturut-turut setelah mereka mengalahkan Arab Saudi melalui adu penalti, Hwang memenangkan tendangan bebas di tepi kotak penalti dari pelanggaran yang dilakukan oleh Miller.

Son melangkah maju dan melihat tendangannya melewati dinding gawang, menaklukkan Mathew Ryan di bawah mistar gawang untuk menjebol gawang dan memicu perayaan yang meriah, dengan Klinsmann yang juga bersorak sambil mengangkat kedua tangannya.

Upaya Australia untuk membalas mendapat pukulan saat Aiden O'Neill diusir keluar lapangan setelah tinjauan VAR atas pelanggaran terhadap Hwang. Tim asuhan Graham Arnold harus bermain dengan 10 pemain di babak kedua perpanjangan waktu, di mana mereka tidak mampu mencetak gol penyeimbang.

"Ini cukup menghancurkan, cukup emosional bagi para pemain dan staf bagaimana kami menyelesaikan pertandingan. Kami bermain bagus selama 90 menit pertama sampai kami kebobolan penalti," kata Arnold.

"Para pemain Korea Selatan bermain di liga-liga top dengan tempo yang cepat dan mereka bisa mempertahankannya. Mereka bermain untuk tim-tim seperti Tottenham, Wolves - mereka bisa berlari kencang dan menghukum kami pada akhirnya."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler