Siapkan Distribusi Logistik Pemilu, KPU Sleman Antisipasi Kerusakan

Kondisi hujan dan Gunung Merapi menjadi perhatian dalam distribusi logistik pemilu.

Edi Yusuf/Republika
(ILUSTRASI) Logistik pemilu 2024.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyiapkan pendistribusian logistik Pemilu 2024 ke kecamatan. Dalam pendistribusiannya, KPU mengantisipasi terjadinya kerusakan pada logistik pemilu.

Baca Juga


“Antisipasi ini kami lakukan mengingat distribusi logistik akan mulai dilakukan pada 11 Februari, yang besar kemungkinan masih terjadi hujan deras,” kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi, Senin (5/2/2024).

Mengantisipasi kerusakan pada logistik pemilu akibat hujan, Ahmad mengatakan, salah satu upaya antisipasinya menggunakan sarana transportasi yang tertutup, seperti truk boks. “Kami berusaha seoptimal mungkin logistik Pemilu 2024 dapat terdistribusi semua dengan dan dalam kondisi baik,” ujar dia.

Selain musim hujan, menurut Ahmad, kondisi lain yang menjadi pertimbangan, antara lain aktivitas Gunung Merapi dan kondisi medan yang sulit di perbukitan.

“Distribusi di kapanewon (kecamatan) yang berada di kaki Gunung Merapi, seperti Cangkringan, Pakem, dan Turi, tentunya kami lakukan langkah antisipatif, juga untuk wilayah di Kapanewon Prambanan, yang merupakan daerah perbukitan,” kata Ahmad.

Untuk Pemilu 2024, di Kabupaten Sleman disiapkan 3.457 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 17 kecamatan, serta TPS lokasi khusus di 45 titik.

Ahmad mengatakan, pendistribusian logistik pemilu dijadwalkan pada 11-13 Februari 2024. “Distribusi logistik ini akan kami prioritaskan untuk wilayah dengan pemilih terbanyak dan memiliki lokasi terjauh terlebih dahulu,” kata dia.

Menurut Ahmad, Kapanewon Depok merupakan wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak. Sedangkan yang terjauh di wilayah Cangkringan. “Tetapi, berdasarkan koordinasi, Kapanewon Cangkringan meminta pengiriman logistik dimulai pada 12 Februari 2024,” ujar Ahmad.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler