Nabi Muhammad Jelaskan Mengapa tidak Pernah Makan Makanan Panas
Setiap perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW menjadi contoh bagi umatnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW dapat menjadi contoh bagi umatnya. Setiap tindakan Rasulullah penuh dengan akhlak mulia entah dalam hal kecil maupun besar. Di antara akhlak Nabi Muhammad yang patut dicontoh, yaitu ketika makan.
Al-Ghazali dalam bukunya Akhlak Mulia Rasulullah menjelaskan tentang akhlak Rasulullah ketika makan. Nabi Muhammad selalu memuji makanan yang diberikan orang lain.
Sehingga si pemberi pemberiannya merasa dihargai. Seperti ketika Utsman bin Affan r.a memberikan makanan kepada Rasulullah.
Ketika itu, Utsman mempersembahkan makanan faaluudzaj. Nabi Muhammad memakan pemberian Utsman tersebut, lalu bertanya, "Makanan apakah ini, Ya Aba Abdullah?" Utsman menjawab, "Demi bapakku, engkau dan ibuku, kami jadikan samin dan madu dalam periuk lalu kami letakkan di atas api dan dimasak sampai mendidih. Kemudian kami masukkan tepung gandum yang telah digiling ke dalam periuk itu, lalu kami aduk-aduk dengan kayu hingga masak. Maka jadilah makanan itu seperti yang engkau lihat."
Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya ini makanan yang baik".
Akhlak lainnya yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW ketika makan, yaitu tidak memakan makanan yang panas. Menurut Nabi Muhammad, makanan yang panas tidak mengandung keberkahan.
Rasulullah bersabda...
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya memakan makanan yang masih panas itu tidak memiliki keberkahan. Dan sesungguhnya Allah tidak memberi (makan) api pada kita, maka dinginkanlah makanan itu." (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah).
Fakta lainnya mengenai akhlak Rasulullah ketika makan, yakni menggunakan tiga jari ketika makan. Dan kadangkala menggunakan empat jari. Namun, Rasulullah tidak pernah menggunakan dua jari.
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya yang demikian itu adalah cara makan setan." (HR. Daraquthni dari Ibnu Abbas).
Akhlak lainnya yang dapat ditiru, yakni tidak membuat orang ikut enggan memakan makanan yang tidak disukainya. Apabila Rasulullah merasa jijik terhadap makanan, beliau tidak membuat orang lain juga merasakan jijik.
Dia juga membersihkan sisa makanan di tempat makannya dengan jarinya. Beliau bersabda: "Makanan yang terakhir adalah yang paling banyak keberkahannya." (HR. Baihaqi dari Jabir).
Minuman kesukaan Rasulullah...