Jokowi Disentil Ahok, Airlangga: Yang Enggak Bisa Kerja Siapa?
Ketum Golkar menegaskan, sudah tahu kinerja Presiden Jokowi sejak 2014.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto merespons pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka tak mampu bekerja. Ahok juga meragukan kesehatan capres Prabowo Subianto.
Airlangga pun mempertanyakan tudingan Ahok tersebut. Dia bahkan balik bertanya apakah Ahok sebenarnya bisa bekerja di pemerintahan.
"Saya bantah. Yang enggak bisa kerja siapa?" kata Airlangga kepada wartawan seusai kampanye akbar Partai Golkar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (7/2/2024) malam WIB.
Airlangga menyebut, sudah mendampingi Presiden Jokowi selama dua periode sejak 2014. Dia sempat menjabat sebagai menteri perindustrian pada periode pertama Jokowi. Lalu menjadi menko perekonomian pada periode kedua kepemimpinan Jokowi.
Airlangga menegaskan, kebijakan Presiden Jokowi berdampak positif bagi Indonesia. Karena itu, ia heran dengan tudingan Ahok terkait Jokowi tidak bisa bekerja.
"Saya mendampingi Pak Jokowi dua periode. Dan Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam hal ekonomi, penanganan Covid, kesejahteraan sosial, dan semua karena kerjanya Pak Jokowi," ujar ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Sebelumnya, Ahok mempertanyakan kinerja Gibran selama dua tahun menjadi wali kota Solo. Hal inilah yang membuat Ahok khawatir dengan penunjukkan Gibran sebagai cawapres. Pernyataan Ahok muncul dalam video yang beredar di media sosial.
"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?" kata Ahok.
Bahkan eks gubernur DKI tersebut mempertanyakan apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak sebagai Presiden. Ahok mengkelaim mengetahui kinerja eks pasangannya dalam memimpin Jakarta itu.
"Saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," ucap Ahok.