Pembunuhan Kejam di Penajam, Sekeluarga Dihabisi, Pelaku Perkosa Korban yang Sudah Tewas

Pelaku membunuh korban karena faktor dendam dan asmara.

pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)
Rep: Ali Mansur Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang remaja berinisial J (16 tahun) di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur tega menghabisi lima orang tetangganya lantaran persoalan asmara dan dendam. Tidak hanya membunuh lima korban berinsial W (34 tahun), SW (33 tahun) RJS (14 tahun), VDS (10 tahun), dan ZAA (2,5 tahun), tersangka juga memperkosa jasad korban. Bahkan korban sudah memiliki niatan untuk memperkosa korban RJS.

Baca Juga


“Niatan ada pemerkosaan pada saat mabuk. Itu kan dikuatkan dengan keterangan si Yosua temannya minum itu,” ungkap Kapolres PPU AKBP Supriyanto saat dikonfirmasi, Kamis (8/2/2024).

Supriyanto memastikan, pelaku yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka melakukan pembunuhan terhadap tetangganya seorang diri. Sejauh ini pengakuan dari tersangka J tega menghabisi lima orang tetangganya karena persoalan dendam dan persoalan asmara.

Korban berinisial RJS pernah menjadi kekasih pelaku. Tersangka lantas tak tidak terima pada saat korban RJS memiliki kekasih baru.  “Motifnya kita belum bisa kita pastikan. Pastinya setelah psikologi kondisinya stabil pasti kita pastiin nanti (motifnya). Tapi yang jelas dendam antartetangga dan ada niatan memperkosa,” tutur Supriyanto.

Peristiwa sadis ini berawal saat pelaku berpesta minuman keras bersama teman-temannya pada hari Senin (5/2/2024). Kemudian sekitar pukul 23.30 WITA, pelaku diantar pulang oleh temannya.

Setelah diantar, J membawa senjata tajam berupa parang dan menuju ke rumah korban untuk melakukan pembunuhan. Sesampainya di rumah korban, pelaku langsung mematikan aliran listrik di rumah korban.

Selanjutnya pelaku langsung masuk ke dalam rumah. Lalu pada saat ayah korban berinisial W (34 tahun) pulang ke rumah pelaku langsung menyerangnya menggunakan parang. Kemudian pelaku juga menyerang istri korban berinisial SW dan ketiga anaknya berinisial RJS, VDS, dan ZAA. Ketiganya terbangun karena mendengar keributan dan langsung diserang pelaku.

"Ayahnya (korban) dihabisi dekat pintu. Ibunya bangun kemudian ibunya juga ditimpas, lalu anaknya bangun ditimpas lagi. Terakhir dibunuh itu RJS yang diduga pernah pacaran sama pelaku,” jelas Supriyanto.

Tidak puas dengan membunuh, kata Supriyanto, pelaku juga memperkosa jasad korban RJS dan ibunya berinisial SW. Setelah melakukan pemerkosaan terhadap jasad korban RJS pelaku juga mengambil ponsel dan uang korban sebesar Rp 363 ribu dan pulang ke rumah dan berganti pakaian.

Sesampainya di rumah, korban langsung mandi dan merendam bajunya serta mencuci parang yang digunakan menebas para korban.  "Kalau dari pengakuan pelaku, korban sudah meninggal baru diperkosa. Jadi posisinya korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan baju," ungkap Supriyanto.

Selesai mandi, pelaku melapor ke ketua RT setempat, jika terjadi pembunuhan di rumah korban. Namun pada saat dikonfrontir pelaku akhirnya mengakui perbuatannya yang sudah menghabisi lima orang tetangganya tersebut.

Hingga saat ini pengakuan sementara dari korban motifnya membunuh tetangganya sendiri karena dendam dan persoalan asmara dengan korban RJS. Pelaku dan korban seringnya cekcok karena masalah ayam, juga pihak anak korban meminjam helem selama tiga hari tidak dikembalikan. 

“Dari keterangan keluarga pelaku sempat ada hubungan asmara dengan korban anak pertama tetapi ditolak karena sudah punya pasangan lain,” ungkapnya.

Akibat perbuatan tindak pidana sadinya, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan diberikan sanksi berat sesuai dengan pasal 340 KUHP subs pasal 338 KUHP subs Pasal 365 KUHP Jo Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76 c UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler