Ada Lagi Tanggul Sungai yang Jebol, Banjir di Demak Meluas

Banjir dilaporkan melanda sejumlah desa yang tersebar di tujuh kecamatan.

Antara/Aji Styawan
(ILUSTRASI) Banjir.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaporkan tambahan tanggul sungai yang jebol. Kondisi tersebut mengakibatkan daerah terdampak banjir meluas.

Baca Juga


Tanggul yang baru jebol itu dilaporkan berada di aliran Sungai Wulan dan Sungai Jratun. “Bencana banjir di Kabupaten Demak meluas. Sebelumnya melanda 15 desa, kini bertambah menjadi 16 desa, setelah tanggul kanan Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol, sehingga airnya masuk ke permukiman penduduk,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur Pambudi, Kamis (8/2/2024).

Berdasarkan data BPBD Demak, banjir sebelumnya melanda 15 desa yang tersebar di enam kecamatan. Setelah kejadian tanggul jebol, desa terdampak banjir bertambah menjadi 16, tersebar di tujuh kecamatan.

Agus mengatakan, tujuh kecamatan terdampak banjir itu mencakup Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet. Hingga Rabu (7/2/2024), dilaporkan ada sekitar 15.787 jiwa yang terdampak banjir. “Saat ini dibuatkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga terdampak bencana banjir,” ujar dia.

Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Demak dikabarkan dipicu limpasan air sungai menyusul “kiriman” air dari wilayah hulu. Sejumlah tanggul sungai pun jebol, yang memicu banjir di daerah sekitarnya.

Sebelumnya dilaporkan tanggul sungai yang jebol, antara lain di wilayah Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen. Ada juga di aliran Sungai Cabean wilayah Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo. Selain itu, di aliran Sungai Tuntang wilayah Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, dan di wilayah Desa Kalianyar dan Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam.

Terbaru, tanggul sungai yang jebol berada di wilayah Kecamatan Karanganyar. Camat Karanganyar, Ungguh Prakoso, menjelaskan, tanggul di aliran Sungai Wulan dan Jratun jebol pada Kamis, sekitar pukul 03.30 WIB. Tanggul yang jebol itu berada di wilayah Desa Ketanjung.

Diduga tanggul itu jebol karena tidak kuat menahan air sungai yang debitnya meningkat. Jebolnya tanggul itu membuat air sungai masuk ke permukiman penduduk. “Lebar tanggul jebol di dua titik itu masing-masing sekitar 10 meter,” kata Ungguh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler