Apakah Nabi Muhammad SAW Melihat Allah SWT Secara Kasat Mata Selama Perjalanan Isra Miraj?
Isra Miraj merupakan peristiwa agung yang meneguhkan urgensi sholat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan kemukjizatan.
Isra Miraj juga merupakan tanda kekuasaan Allah SWT. Perjalanan Isra, diabadikan dalam Alquran, sebagai berikut:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَىى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُررِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahamendengar, Mahamelihat." (QS Al Isra ayat 1)
Adapun perjalanan Miraj, diabadikan dalam Surat An Najm ayat 7-18. Mukjizat perjalanan ini adalah bentuk pemuliaan kepada Rasulullah SAW dan juga untuk menguatkan hati beliau serta mengenalkannya pada kerajaan langit dan bumi.
Namun, ada pertanyaan mengenai apakah dalam perjalanan tersebut Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT? Jawaban atas pertanyaan ini diuraikan oleh Mubaligh Mesir, Dr Isham Al Roubi.
Dia menjelaskan bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama soal apakah Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT pada perjalanan Isra Miraj.
Al Roubi kemudian menukilkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA, yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW terkait apakah beliau SAW pernah melihat Allah SWT. Berikut haditsnya:
عن أبي ذر، قال: سألت النبي ﷺ: هل رأيت ربك؟ فقال عليه الصلاة والسلام: رأيت نورًا
Dari Abi Dzar RA, dia bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah engkau pernah melihat Tuhanmu?" Lalu Nabi SAW bersabda, "Aku melihat cahaya." (HR. Muslim)
Karena itu, Al Rubi memaparkan, Nabi Muhammad SAW tidak melihat Allah SWT, dan yang dilihat oleh beliau SAW adalah cahaya.
Aisyah RA juga pernah ditanya mengenai hal tersebut. Lalu dia mengatakan bahwa Nabi SAW tidak melihat Allah SWT, lalu mengucapkan firman Allah SWT:
لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti." (QS. Al An'am ayat 103)
Al Roubi menyatakan, Aisyah RA menyangkal bahwa Nabi Muhammad SAW melihat Allah SWT. Dalam riwayat hadits, Aisyah RA pernah berkata:
مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللَّهِ الْفِرْيَةَ
"Siapa yang mengklaim bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melihat Tuhannya, maka sungguh dia telah membuat kebohongan terbesar terhadap Allah." (HR. Muslim)
Sumber: masrawy