Militer Israel Serang Sasaran Hizbullah di Lebanon Selatan
Pesawat tempur pertahanan udara Israel mencegat sasaran udara mencurigakan.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Militer Israel, pada Kamis (8/2/2024), mengatakan pihaknya menyerang sasaran berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk menyerang truk yang membawa senjata dan infrastruktur militer.
Dalam pernyataannya, Israel mengatakan pasukannya menanggapi serangan yang dilakukan dari Lebanon selatan ke arah wilayah Israel dan menyasar sumber-sumber tembakan yang menggunakan senjata artileri. "Pesawat tempur pertahanan udara Israel mencegat sasaran udara mencurigakan yang melintasi wilayah Lebanon," tambah pernyataan itu, dikutip dari laman Anadolu Agency.
Pernyataan itu muncul setelah beberapa laporan beredar Israel melakukan serangan drone terhadap seorang komandan Hizbullah di Lebanon selatan. Sebelumnya pada hari itu, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan drone Israel menargetkan sebuah mobil di kota Nabatieh, tanpa mengatakan apakah insiden itu menyebabkan korban jiwa.
Kantor berita itu mengonfirmasi drone Israel menembakkan peluru kendali ke arah Hyundai Range warna hitam, yang menyebabkannya terbakar. Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah mengatakan penargetan barak dan lokasi militer Israel di dekat perbatasan Lebanon sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka di Gaza.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah baku tembak berkala antara pasukan Israel dengan Hizbullah sejak awal Oktober, dalam serangan paling mematikan sejak kedua pihak bertikai dalam perang skala penuh pada 2006. Ketegangan di perbatasan tersebut muncul di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober yang telah menewaskan setidaknya 27.840 jiwa dan melukai 67.317 lainnya.