Kampanye di JIS, Cak Imin Senandungkan Sholawat yang Diaransemen Sindir Jokowi

Sholawatan Cak Imin: Dari bapak anak terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) dalam kampanye akbar di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melakukan orasi politiknya saat kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu (10/2/2024). Dalam pembukaan orasinya, Cak Imin menyenandungkan sholawat ‘Ya Rasulullah Salamun’alaik’ dengan aransemen yang mengundang massa pendukung menyinggung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga


Terpantau, Cak Imin melakukan orasinya sebelum capres Anies Rasyid Baswedan. Orasi politik Cak Imin disampaikan setelah Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh rampung berpidato untuk semangat perubahan.

Sebelum memasuki inti dari orasi, Cak Imin mengajak massa pendukung Amin untuk bersholawat, yaitu 'Ya Rasulullah Salamun’alaik’ yang liriknya diubah olehnya. Hal itu pun diikuti sebagaian massa yang memenuhi stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut.

"Ya Rosulallah salamun ‘alaik, ya rofi’asy-syani waddaroji. ‘Athfatan ya jirotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi. Rakyat sepakat untuk perubahan, pemilu bukanlah pergantian. Dari bapak anak terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan," ucap Cak Imin dengan nada khas sholawat dengan suara serak, disambut riuh pendukung di seantero JIS.

Ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut melanjutkan sholawatan dengan aransemen lainnya. Dia mengajak para pendukungnya untuk tidak memilih capres yang didukung oligarki.

"Ya Rosulallah salamun ‘alaik, ya rofi’asy-syani waddaroji. ‘Athfatan ya jirotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi. Suara Anda jangan mau dibeli, itu menguntungkan oligarki. Marilah kita tegakkan demokrasi, Indonesia bukan milik…" ucap Cak Imin sambil menekankan kata ‘oligarki’ dan ‘demokrasi’ kepada massa pendukung.

Di ujung lirik tersebut, massa pendukung menyerukan kata 'Jokowi', namun Cak Imin menekankan kata 'dinasti'. Cak Imin mengulangi kembali bait tersebut dan disambut kembali dengan kata 'Jokowi' dari massa pendukung, yang kembali ditimpali oleh ia dengan kata 'dinasti'.

Lagi, untuk ketiga kalinya, Cak Imin mengulangi bait itu dan lagi-lagi disambut dan ditimpali dengan kata yang sama. "Enggak melok-melok enggak melok-melok (tidak ikut-ikutan, tidak ikut-ikutan)," ujar wakil ketua DPR tersebut sambil tersenyum lebar.

Usai bersholawat dengan aransemen karangannya itu, Cak Imin memasuki orasi politiknya. Dia menjelaskan semangat perubahan yang digaungkan olehnya bersama dengan Anies.

Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh pendukung pasangan Amin. Di antaranya Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 M Jusuf Kalla, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri, dan Ketua Majelis Syuro Ketua Partai Ummat M Amien Rais.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler