Beras Masih Langka di Pasar Tradisional dan Ritel di Bandung

Harga beras di pasar Bandung saat ini melambung tinggi.

Edi Yusuf/Republika
Pedagang beras melayani pelanggan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024). Saat ini harga beras di pasaran Kota Bandung, paling murah Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, dan untuk beras premium seperti pandan wangi di jual Rp 18.000 per kilogram. Selain harganya yang terus meroket, suplai beras pun menurut pedagang sangat minim.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah pedagang beras di pasar tradisional di Kota Bandung mengeluhkan kelangkaan beras yang masih terjadi dan berlangsung sejak awal Januari 2024. Selain itu, harga beras medium dan premium yang mengalami kenaikan signifikan.

Baca Juga


Rahmat Kurnia (55 tahun) salah seorang pedagang beras di pasar tradisional Kosambi Bandung mengatakan kesulitan memperoleh stok beras. Beruntung ia memiliki jaringan agen yang masih bisa mengirim beras.

"Gak aman (stok). Per pekan bisa dua ton, sekarang boro-boro lima kuintal gak ada," ucap dia, Jumat (16/2/2024).

Ia mengaku mereka yang tidak memiliki jaringan kepada agen penyalur beras relatif sulit mendapatkan stok beras. Rahmat pun mengeluhkan harga beras yang naik signifikan sejak awal 2024 di semua jenis beras.

"Agak berat sekarang, dari awal tahun ada perubahan cukup lumayan gede. Rp 3.000 per kilogram semua jenis beras dari harga Rp 12 ribu jadi Rp 15 ribu dan harga bagus dari Rp 15 ribu jadi Rp 18 ribu," kata dia.

Andri Thahir (35 tahun), pedagang beras lainnya mengatakan kelangkaan beras di para pedagang belum teratasi hingga saat ini. Selain itu, harga beras relatif masih mahal.

"(Medium) Rp 15.500 per kilogram, Kalau kualitas bagus Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," kata dia.

Dengan harga tersebut, ia mengatakan pembeli mengeluhkan harga tersebut. Akibatnya mereka mengurangi porsi membeli beras. "Per pekan masuk medium bisa sampai 2-3 ton per pekan masuk sekarang 1 ton per pekan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler