Weekend Kelabu, Sebagian Besar Diprediksi Hujan Berpetir
Cuaca ekstrem dapat terjadi selama periode puncak musim hujan hingga akhir Februari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada hujan ringan hingga hujan disertai petir yang berpotensi melanda sebagian besar wilayah ibu kota provinsi pada Sabtu (17/2/2024).
Melansir dari situs BMKG di Jakarta, beberapa wilayah seperti Kota Semarang, Pontianak, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Ambon, Mataram, Kota Jayapura, Mamuju, Kendari, dan Palembang diprediksi hujan ringan pada siang hari ini.
Sementara itu, wilayah Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, dan Padang diprakirakan hujan dengan disertai petir pada siang hari ini, sedangkan Kota Surabaya diprediksi dilanda hujan disertai petir pada malam hari nanti.
Kota Medan diprakirakan hujan lebat pada siang hari ini dengan kelembaban rata-rata 75-95. BMKG juga memprediksi hujan dengan intensitas sedang akan terjadi di dua ibu kota provinsi, yakni Bandung dan Makassar.
Beberapa wilayah seperti Denpasar, Serang, Jakarta Pusat, Banjarmasin, Kupang, dan Manokwari diprediksi berawan, sedangkan Pekanbaru berawan tebal.
Namun, beberapa wilayah masih diprediksi cerah, yakni Samarinda dan Tarakan, sementara Manado, Ternate, Surabaya, Gorontalo, Yogyakarta, dan Banda Aceh diprakirakan cerah berawan pada siang hari ini.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar waspada dan siap siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.
"Cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2024. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," katanya.
Sedangkan, untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, ia meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.