PKS Sementara Pimpin Real Count Pileg DKI Jakarta, PSI Urutan Empat

Real count Pileg Provinsi DKI Jakarta ini baru berdasarkan suara masuk 45,17 persen.

Republika.co.id
Hasil real count KPU pada Sabtu (17/2/2024) malam WIB, untuk Pileg 2024 di Provinsi DKI Jakarta.
Rep: Febrian Fachri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sementara memimpin perolehan suara Pemilu Legislatif di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan pantauan Republika di real count KPU yang datanya ter-update hingga Sabtu (17/2/2024) pukul 19.30 WIB kemarin, PKS memimpin dengan perolehan 174.522 suara atau 14,51 persen, mengalahkan PDIP yang memperoleh 155.951 suara atau 12,97 persen.

Baca Juga


Di urutan tiga adalah Partai Gerindra yang memperoleh 129,932 suara atau 10,81 persen. Real count untuk Pileg Provinsi DKI Jakarta ini baru berdasarkan suara masuk sebanyak 45,17 persen. 

Kemudian di peringkat empat adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memperoleh 92.411 suara atau 7,68 persen. Di urutan kelima adalah Partai Nasdem yang berhasil memperoleh 88.935 suara atau 7,4 persen.  

Urutan keenam adalah Partai Golkar dengan perolehan 87.901 suara atau 7,31 persen. Di urutan ke tujuh adalah Partai Demokrat yang memperoleh 87.341 persen atau 7,26 suara. Di peringkat delapan adalah Partai Amanat Nasional yang memperoleh 86.776 suara atau 7,22 persen.  

Peringkat kesembilan ialah PKB yang memperoleh 80.786 suara atau 6,72 persen. Sisanya PPP, Perindo, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Hanura, PKN, Gelora dan Buruh meraih suara di bawah 4 persen atau berpotensi tidak lolos ke parlemen DKI. 

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai tingginya perolehan suara PKS di DKI karena faktor...

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai tingginya perolehan suara PKS di DKI karena faktor partai tersebut konsisten mendukung Anies Baswedan sejak dari Pilgub DKI 2017 sampai Pilpres 2024.

"Saya kira ini faktor Anies Baswedan. PKS mendapatkan coattail effect dari Anies karena mereka konsisten bersama Anies sejak Pilgub DKI sampai sekarang," kata Aditya, Ahad (18/2/2024).  

Selain faktor Anies, Aditya melihat caleg-caleg incumbent PKS juga bekerja keras mengamankan dan menambah suara partai tersebut di ibu kota. Para caleg PKS ini pun selama berkampanye menurut Aditya juga menggunakan narasi yang sama persis dengan narasi perubahan Anies Baswedan.  

Sementara PDIP yang pada Pemilu 2019 lalu memang di DKI kata Aditya sekarang kesulitan karena capres yang mereka usung tidak cukup kuat di ibu kota. Dan sekarang kata dia PDIP juga sudah ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kalau 2019, PDIP di Jakarta ditopang Pak Jokowi," ujar Aditya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler