Sebelum Ambruk, Siswa Sempat Dievakuasi karena Ruang Kelas SDN 2 Sidamukti Terlihat Doyong

Saat musibah itu terjadi, tidak ada siswa yang menjadi korban.

Dok Republika
Atap dua ruang kelas SDN 2 Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, ambruk, Senin (19/2/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, tiga orang terluka tertimpa reruntuhan atap.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA --- Atap dua ruang kelas SDN 2 Sidamukti ambruk dan menyebabkan tiga orang terluka, Senin (19/2/2024). Sebelum peristiwa itu terjadi, kondisi ruang kelas sudah menunjukkan tanda-tanda akan ambruk. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Lilis Yuliasih, ruang kelas yang ambruk itu sebelumnya masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Terakhir, ruang kelas digunakan pada Sabtu (17/2/2024).

Baca Juga


"Sampai Sabtu, kondisi ruangan masih baik. Senin pagi (hari ini) dilihat agak doyong," ujar Lilis, saat ditemui di SDN 2 Sidamukti, Senin (19/2/2024).

Lilis mengatakan, dengan melihat kondisi bangunan yang mengkhawatirkan, pihak sekolah sudah mengevakuasi para siswa ke luar kelas. Karenanya, saat musibah itu terjadi, tidak ada siswa yang menjadi korban. Ketiga korban dalam musibah itu adalah dua orang guru dan satu mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan (PKL). Ketiganya pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Menurut Lilis, berdasarkan hasil analisis, kedua ruang kelas yang ambruk itu dinilai masih layak digunakan dan lebih kuat karena telah menggunakan rangka baja ringan. Bahkan, pihak sekolah sebelumnya mengajukan perbaikan ke Disdik Kabupaten Majalengka untuk perbaikan ruang kelas lain yang masih menggunakan rangka atap kayu. 

"Tapi, ruang kelas yang menggunakan atap baja ringan yang hari ini justru ambruk," kata Lilis.

Lilis pun mengaku prihatin dengan musibah tersebut. Dia menyatakan, kedua ruang kelas itu akan menjadi prioritas untuk diperbaiki pada 2024. Hal itu untuk memastikan proses KBM di SDN 2 Sidamukti tidak terganggu. Menurutnya, dua ruang kelas lain, yang sebelumnya telah diajukan pihak sekolah, juga tengah memasuki tahap perencanaan. Diharapkan pengerjaannya bisa dimulai secepatnya.

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa, Lilis pun mengaku sudah membuat surat edaran kepada skeolah-sekolah. Dalam surat edaran itu disampaikan apabila kondisi ruangan tidak layak, maka jangan digunakan untuk pembelajaran. ‘’Apalagi bila cuaca ekstrim dan kondisi ruangan tidak memungkinkan, maka jangan digunakan,’’ kata Lilis.

Disdik Kabupaten Majalengka pun setiap tahun selalu menganggarkan untuk perbaikan ruang kelas menggunakan DAK dan APBD.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler