Kondisi Tempat Nongkrong 'Geng TAI' dan Kesaksian Pemilik Warung

Bantah jadi tempat berkumpul anggota geng sekolah.

Ronggo
Warung Ibu Gaul, lokasi perundungan anak Binus School BSD
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warung Ibu Gaul (WIG) terletak tak jauh dari gerbang Binus School Serpong, Tangerang Selatan. Lokasi yang dekat menjadikannya tempat berkumpul anak-anak sekolah internasional itu sepulang sekolah.

Pemilik warung ikut buka suara usai warungnya terseret kasus perundungan segerombol siswa di sana.

Baca Juga



"Persisnya nggak tahu. Soalnya, yang saya tahu, mereka memang sering pada bercanda di sini. Jadi, benar-benar kejadian itu saya nggak tahu, persisnya enggak tahu. Karena, memang posisinya di atas, lagi di warung, terus nggak kedengeran suara ribut atau apa, itu enggak ada," tutur Hermawati saat ditemui di bagian depan warung milik orang tuanya itu di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (20/2/2024).

Posisi warungnya memang cukup berjarak dan terhalang dinding bangunan dengan lokasi anak-anak sekolah biasa berkumpul. Tak begitu jauh, sekitar lima meter turun ke bagian bawah. Di sana terdapat teras rumah miliknya dan keluarga, yang kerap kosong ketika semua sedang menjaga warung.

Di warung itu memang tampak jendela di dua sisi. Tapi, cukup sulit melihat langsung ke teras rumahnya. Jendela di sisi samping warung tertutup teralis besi untuk menjaga dagangan di malam hari. Jendela di sisi belakang, yang mengarah ke arah teras di bawahnya, tertutup asbes yang menjadi atap rumahnya.

Kabar perundungan...

Hermawati mengaku kaget begitu ada kabar video perundungan yang terjadi di warungnya tersebut. "Lihat aja sendiri ini bagaimana. Paling denger suara-suara aja dari sini. Kalau berisik banget biasanya saya tegur takutnya ganggu warga lainnya," kata dia.

Hermawati menerangkan, warungnya memang kerap disambangi para siswa Binus School Serpong. Banyak macam tujuan mereka datang ke warungnya, tapi banyak yang menunggu dijemput orang tuanya. Sembari menunggu, mereka biasa memesan mie goreng atau mie rebus dan minuman rasa-rasa di sana.

"Paling ke bawah cuma anter makanan atau minuman yang dipesen aja. Dulu favorit anak-anak nasi telur sosis. Sekarang paling ada nasi goreng yang pesan khusus," kata dia.

Nama WIG

Nama WIG baru Hermawati dan keluarga ketahui dari anak-anak yang kerap berkumpul di sana. Setelah diberi tahu bahwa WIG berarti 'Warung Ibu Gaul' dia tak memersoalkannya karena memang itu keinginan anak-anak, yang banyak telah menjadi alumni saat ini.

"'Bu warung ini kita namain WIG ya, warung ibu gaul.' Ya sudah mereka yang namain kita mah nggak apa-apa," tutur Hermawati.

Warung itu sudah menjadi tempat 'nongkrong' anak-anak Binus School Serpong sejak sekolah itu ada, sekitar 2009. Dia menegaskan, warungnya bukanlah markas geng-geng tertentu, melainkan terbuka untuk semua anak. Tak sedikit orang tua yang juga kenal dengannya dan keluarga dan menitipkan anaknya.

Tepis kabar miring...

Hermanto, adik Hermawati, mengatakan, warungnya memang kerap dijadikan tempat berkumpul. Yang dia ketahui, dulu anak-anak kelas satu hingga kelas tiga Binus School Serpong berkumpul di sana bukan untuk melakukan kekerasan, melainkan untuk berbagi cerita dan pengalaman saja.

"Biasanya jam pulang sekolah sampai sore jam 5. Paling lama Maghriblah," terang dia.

Orang tua Hermawati dan Hermanto yang sudah masuk kategori lanjut usia menjadi sakit karena terbebani pikiran atas kasus yang terjadi di warungnya. Mereka turut membatasi akses informasi kepada orang tuanya itu karena tak ingin sang ibu semakin terbebani.

Ada sejumlah kabar miring yang menghampiri warungnya, salah satunya adanya penggunaan narkoba dan minuman keras. Hermawati menegaskan dan memastikan hal itu tidak benar.

"Saya jamin dan pastikan itu nggak ada. Ada minuman nih Jas-Jus, Good Day Cappucino, gitu-gitu. Nih minumnya pake gelas ini nih mereka," kata Hermawati sembari menunjuk gelas-gelas plastik di sana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler