Ekonom Mandiri: Pelemahan Hong Kong-China Peluang Investasi RI

Pelemahan ekonomi di Hong Kong dan China buat investor cari peluang ke negara lain.

AP/Vincent Yu
Pada 13 April 2021 ini, arsip foto, bendera nasional China, kanan, dan bendera Hong Kong berkibar di Dewan Legislatif di Hong Kong.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capital Market Director PT Mandiri Sekuritas Silva Halim menyebut pelemahan ekonomi di Hong Kong dan China justru menjadi peluang bagi sektor investasi Indonesia.

Baca Juga


"Terkait ekonomi Hong Kong dan China melemah, sebenarnya justru Indonesia dan negara ASEAN lainnya diuntungkan," kata Silva dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Menurut dia, dari perspektif portofolio investor global, pelemahan ekonomi di Hong Kong dan China mendorong mereka untuk mencari peluang investasi baru di kawasan Asia, sehingga ada kemungkinan Indonesia menjadi salah satu negara yang mereka pertimbangkan untuk berinvestasi.

Tren tersebut telah terlihat pada aliran investasi asing yang masuk ke bursa saham Indonesia sudah hampir menyentuh Rp 20 triliun year-to-date (ytd). "Jadi, kita lihat memang tren foreign inflow masih masuk terus, dan kita dapat benefit dari keadaan Hong Kong dan China," ujar dia lagi.

Di samping itu, kata Silva pula, Indonesia merupakan pasar initial public offering (IPO) terbesar di Asia-Pasifik pada 2023, yang turut meningkatkan daya tarik negara di mata investor asing.

Senada dengan Silva, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga meyakini pelemahan ekonomi Hong Kong dan China menjadi peluang investasi Indonesia. Dia mencontohkan kondisi yang terjadi di Singapura, di mana mereka mendapatkan limpahan positif dari pelemahan Hong Kong dan China pada tahun lalu.

Dampak positif itu, menurut Asmo, juga terlihat di Indonesia. "Aliran dari China itu memang berpotensi, dan sudah terjadi di Indonesia. Ada aliran uang yang masuk dari China dan Hong Kong ke Indonesia, dan juga dari negara-negara lain," ujar dia lagi.

Asmo menjelaskan kunci bagi Indonesia untuk mempertahankan aliran investasi asing yang masuk adalah keberlanjutan transformasi ekonomi. Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang berhasil dijaga di level 5 persen, Asmo optimistis kepercayaan investor terhadap Indonesia juga dapat terjaga.

"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain yang mengalami resesi, mercusuarnya itu ada di Indonesia salah satunya, bagaimana berita Indonesia bersama dengan India adalah salah satu dari negara tujuan investasi di Asia," kata Asmo pula.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler