Universitas Darunnajah PT di Thailand Internasionalisasi Prodi Manajemen Pesantren

Universitas Darunnajah akan kembangkan prodi manajemen pesantren.

Universitas Darunnajah
Pimpinan Universitas Darunnajah dan pihak perguruan tinggi di Thailand
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran pimpinan Universitas Darunnajah  KH. Dr. Hadiyanto Arief S.H, M.Bs, Dr. Moch Hasan Darojat M.A dan Dr. Muhammad Irfanudin Kurniawan M.Ag mengadakan kunjungan ke Sangkhom Islam Wittaya School yang diterima oleh Direktur Dr. Taleb Kayem dan Wakil DirekturDr. Preecha Roengsamut.

Baca Juga


Pertemuan berlangsung sangat akrab karena hubungan antara pimpinan kedua lembaga sudah terjalin cukup lama. Dr. Taleb Kayeem selalu direktur Sangkhom Islam Wittaya School telah mengirimkan putrinya untuk belajar di Pesantren An-Nur Darunnajah 8 Cidokom Bogor dan lulus dari Pesantren tersebut pada tahun 2021.

Melihat besarnya potensi yang bisa dikembangkan dari hubungan personal ini maka Kedua lembaga berinisiatif melakukan kesepakatan dalam beberapa aspek pengembangan sumber daya manusia dan lembaga dengan kegiatan pertukaran mahasiswa, santri, guru dan dosen serta staf pengelola.

Presiden Universitas Darunnajah KH. Dr. Hadiyanto Arief menjelaskan bahwa Pesantren sebagai lembaga pendidikan Swasta akan terus berkembang, seperti Pesantren Darunnajah yang melahirkan Universitas di tengah kota metropolitan Jakarta. Darunnajah sebagai Pesantren telah membuktikan jati dirinya dengan filsafat pendidikan yang kuat yang tertuang dalam panca jiwa, panca Bina, panca jangka dan panca Dharmanya.

Menurutnya imajinasi pengembangan pendidikan pesantren dengan Universitas nya menjadi tidak terbatas. Apalagi Undang-undang Pesantren telah diterbitkan, sehingga Pesantren tidak hanya kuat dalam tradisi tetapi kuat secara institusi. 

Oleh sebab itu, Universitas Darunnajah melalui Pusat Studi pengembangan Pesantren dan Wakaf melakukan upaya-upaya penguatan pendidikan manajer dan pimpinan Pesantren dengan mengadakan workshop dan pelatihan-pelatiha bulanan.

Untuk mendukung hal itu, Rektor Dr. Moch Hasan Darojat M.A menginisiasi terselenggaranya international Conference on Pesantren (2nd ICOP) yang pada tahun ini telah memasuki tahun kedua.

Konferensi ini tidak lain bertujuan untuk menggali potensi besar pesantren, terutama dalam aspek kemandirian ekonomi serta posisinya sebagai lembaga pusat pengembangan ilmu dan peradaban.

Sangkhom Islam Wittaya School sebagai salah satu pondok terbesar di Hat Yai telah banyak melakukan kerjasama dan pertukaran pelajar serta guru-guru. Beberapa universitas telah melakukan kerjasama tri Dharma perguruan tinggi di pondok ini. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila belasan gurunya berasal dari Indonesia. Awalnya mereka melakukan Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang kemudian berlanjut mengajar di tempat tersebut.

Bagi Dr. Muhammad Irfanudin Kurniawan Kerjasama merupakan suatu keniscayaan. Islam sebagai agama dan peradaban telah menanamkan spirit Kerjasama sebagai mana yang tersurat dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2. 

«وَ تَعاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَ التَّقْوى‏ وَ لا تَعاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَ الْعُدْوان»

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” 

Spirit telah menjadikan Islam sebagai agama universal yang menyebar tidak hanya di tempat ia diturunkan. Namun sampai Indonesia juga Thailand ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler