Seorang Anggota KKB Pelaku Penembakan Pesawat Sipil Ditembak Mati

Otniel Giban merupakan pelaku penembakan pesawat dan pembunuhan pendulang emas.

anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)
Rep: Bambang Noroyono Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Pasukan Gabungan Operasi Damai Cartenz menembak mati satu terduga anggota kelompok separatisme bersenjata atas nama Otniel Giban alias Bolong Giban. Otniel Giban ditembak di kawasan Kali Brasa di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penembakan tersebut terjadi saat aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Polri melakukan pengejaran kelompok separatisme pelaku penyerangan sejumlah armada penerbangan sipil di kawasan Dekai.

Baca Juga



Selain menembak mati Otniel Giban, pasukan gabungan Satgas Yonif-7 Marinir dan Kepolisian tersebut juga menangkap dua terduga simpatisan separatisme lainnya, atas nama MH dan BGE. Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhan dalam siaran persnya menyampaikan, operasi penangkapan terhadap Otniel Giban dilakukan sejak Kamis (22/2/2024) lalu di kawasan Kali Brasa.

“Dari operasi penindakan tersebut berhasil melumpuhkan satu orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan menangkap dua orang lainnya,” kata Kombes Faizal dalam siaran pers, Senin (26/2/2024).

Dari identifikasi, kata Kombes Faizal pelumpuhan dilakukan terhadap Otniel Giban alias Bolong Giban. “Otniel Giban alias Bolong Giban yang tewas dalam kontak tembak di TKP Kali Brasa, merupakan anggota KKB Ndugama yang aktif di batalion Wosak pimpinan Yotam Bugiangge,” kata Kombes Faizal.

Menurut Kombes Faizal, Otniel Giban, bersama-sama kelompoknya juga adalah pelaku penembakan pesawat udara Wings Air IW 1646 ATR 700 PK WGT pada Sabtu (17/2/2024) lalu di Bandara Dekai. Tapi kata Kombes Faizal, sepak terjang separatisme Otniel Giban bukan sekali itu saja.

Menurut catatan kepolisian, kata Kombes Faizal, Otniel Goban sudah menjadi buronan aparat keamanan sejak Agustus 2022 lalu. Polres Yahukimo, kata Kombes Faizal memasukkannya dalam daftar pencarian orang (DPO) atas sejumlah aksi-aksi separatisme dan tindak kriminal.

Otniel GIban, kata Kombes Faizal berdasarkan catatan kepolisian, juga pelaku sejumlah penyerangan, dan penembakan terhadap personel-personel TNI-Polri, maupun masyarakat sipil pendatang. Bahkan, disebutkan, Otniel Giban terlibat dalam aksi penyerangan terhadap anggota Kodim 1715 Yahukimo yang menewaskan dua prajurit TNI pada Maret dan Agustus 2023 lalu.

Masih berdasarkan catatan kepolisian, Otniel Giban juga pelaku pembunuhan terhadap masyarakat pendulang emas di Kali Ei di Distrik Seradala di Yahukimo yang menewaskan 13 orang pada Oktober 2023 lalu. Aksi separatisme terakhir yang dilakukan Otniel Giban, kata Kombes Faizal terjadi saat penyerangan terhadap tiga anggota TNI pada Februari 2024 lalu. Selain itu juga serangan terhadap maskapai penerbangan sipul Wings Air di Bandara Nip Goliat, Dekai pada pekan lalu.

Kelompok separatisme bersenjata Papua Merdeka belakangan menargetkan serangan terhadap pesawat-pesawat penerbangan sipil. Sepanjang Februari 2024, tercatat tiga aksi penyerangan yang dilakukan. Pada Jumat (16/2/2024), pesawat caravan Asia One Air ditembak saat hendak mendarat di Bandara Milawak, di Distrik Boega, Puncak, Papua Tengah.

Menyusul pada Sabtu (17/2/2024) penembakan juga menargetkan pesawat penumpang Wings Air yang hendak mendarat di Bandara Dekai. Pada Jumat (23/2/2024), penembakan pesawat sipil kembali terjadi di Bandara Aminggaru, di Distrik Ilaga, di Puncak.

Sejak pekan lalu, Operasi Damai Cartenz mengumumkan status peningkatan keamanan di sembilan wilayah operasi sebagai respons serangan kelompok separatisme tersebut. Kombes Faizal mengatakan, sembilan wilayah operasi tersebut, berada di tiga provinsi utama di Papua. Yakni Provinsi Papua, Papua Tengah dan Papua Pegunungan. Di antaranya di Kabupaten Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Timika, Jayawijaya, dan Jayapura.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler