Israel Setuju untuk Menghentikan Serangan Gaza Selama Ramadhan

Israel telah setuju untuk tidak terlibat dalam aktivitas militer selama Ramadhan.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina berjalan di sepanjang jalan Al Rashid setelah menyeberang dari Jalur Gaza Utara ke Selatan Kota Gaza, Ahad (25/2/2024). Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 1,9 juta orang telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyatakan sebagian besar warga sipil di Gaza sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON — Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan kegiatan militer di Gaza selama bulan suci Ramadhan. Persetujuan ini datang saat Hamas tengah mempelajari rancangan proposal untuk gencatan senjata yang mencakup jeda dalam pertempuran dan pertukaran tahanan-sandera.

Baca Juga


Sumber senior Hamas yang dekat dengan pembicaraan gencatan senjata di Paris, mengatakan bahwa selama gencatan senjata tersebut, rumah sakit dan toko roti di Gaza akan diperbaiki, serta 500 truk bantuan akan memasuki jalur gaza setiap hari. Ini adalah upaya paling serius dalam beberapa minggu untuk mengakhiri konflik yang meletus sejak Oktober tahun lalu.

Joe biden mengatakan Israel telah setuju untuk tidak terlibat dalam aktivitas militer selama Ramadhan, juga untuk memberikan waktu untuk mengeluarkan semua sandera. Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada malam 10 Maret 2024 dan berakhir pada malam 9 April 2024.

Pernyataannya ini direkam pada hari Senin (26/2/2024) dan disiarkan di acara NBC "Late Night with Seth Meyers” pada Selasa (27/2/2024). Biden mengatakan, Israel telah berkomitmen untuk memungkinkan orang-orang Palestina mengungsi dari Rafah di selatan Gaza sebelum mengintensifkan kampanyenya di sana untuk menghancurkan Hamas.

Biden, berharap bahwa gencatan senjata dapat dimulai pada Senin berikutnya. “Ada terlalu banyak orang tak berdosa yang dibunuh. Dan Israel telah memperlambat serangan di Rafah," kata Biden, menambahkan bahwa gencatan senjata sementara akan memulai proses bagi Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak solusi dua negara. Di bawah rancangan proposal, pertukaran tahanan Palestina untuk sandera Israel akan berada pada rasio 10 banding satu. Rancangan tersebut juga menyatakan, Hamas akan membebaskan 40 sandera Israel termasuk wanita, anak-anak di bawah 19 tahun, orang tua di atas 50 tahun dan orang sakit, sementara Israel akan membebaskan sekitar 400 tahanan Palestina dan tidak akan menangkap mereka kembali.

Serangan Hamas pada Oktober lalu diduga telah menyebabkan 1.200 orang meninggal dunia dan menyandera 253 orang. Sedangkan serangan balasan Isarel  di Gaza, telah menewaskan hampir 30 ribu orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler