Pesantren Harus Jadi Inspirasi Pengolahan Sampah

Pj Wali Kota Pontianak beri bimtek pengolahan sampah kepada pesantren

ANTARA
Kegiatan bimtek Eco Pesantren Pengelolaan Sampah Organik melalui Biodigester Mini di Aula TPST Edelweis Parit Tokaya, Kamis (22/2/2024)
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Ani Sofian ikut memberikan pengetahuan pentingnya pengolahan sampah bagi kalangan pesantren di daerah melalui Bimbingan Teknis (bimtek) Eco Pesantren Pengelolaan Sampah Organik untuk dimanfaatkan sebagai peluang usaha.

Baca Juga


"Sampah ini merupakan peluang bisnis dan bisa meningkatkan pendapatan kalau dikelola dengan maksimal. Untuk itulah kami terus mendorong dan membimbing agar pengelolaan sampah dilakukan secara profesional guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," ujarnya saat membuka Bimtek Eco Pesantren Pengelolaan Sampah Organik melalui Biodigester Mini di aula TPST Edelweis Parit Tokaya, Kamis.

Ia berharap pemanfaatan biogas dari pengelolaan sampah akan semakin meluas. Namun tentunya harus didukung komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Melalui upaya bersama, kata dia, diharapkan sampah dapat menjadi sumber daya yang memberikan nilai tambah bagi kehidupan dan ekonomi lokal.

“Seperti di Pulau Jawa, hampir seluruh sampah dijadikan komoditas yang didaur ulang menjadi produk-produk bernilai tinggi, yang memiliki pasar luas baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tutur Ani.

Menurutnya, pandangan masyarakat terhadap sampah acapkali identik dengan hal yang menjijikkan, kotor, dan bau. Namun melalui pengelolaan yang tepat, sampah organik dapat diubah menjadi beragam produk bernilai ekonomis tinggi, seperti gas, bahan bakar minyak, dan pakan magot untuk ikan.

“Potensi ekonomis dari pengelolaan sampah ini juga terlihat dari harga tinggi magot jika dijual untuk ikan hias,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Ani juga menyerahkan secara simbolis alat biodigester mini untuk mengelola sampah organik menjadi gas kepada 47 pondok pesantren.

Ia berharap teknologi ini dapat dikembangkan oleh pesantren, terutama dalam mengelola sampah dengan baik serta mengoptimalkan potensi ekonominya.

“Oleh karena itu perlu inovasi dari peserta bimtek dalam mengembangkan usaha pengelolaan sampah menjadi lebih luas lagi,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler